Konten dari sekitar 11.000 dokumen dan foto pemerintah yang disita AS dari rumah Trump bulan lalu belum diungkap ke publik, namun laporan The Washington Post mengindikasikan bahwa dokumen rahasia seputar senjata nuklir termasuk dari yang diambil petugas FBI.
Menurut laporan surat kabar tersebut, berbagai dokumen yang disita dari rumah Trump pada umumnya bersifat rahasia, dan ada beberapa yang diawasi "petugas khusus."
Dari berbagai dokumen yang disita FBI, sebagian bersifat rahasia, dan ada beberapa yang super rahasia. "Beberapa dokumen itu bahkan tidak boleh dilihat oleh petinggi senior departemen keamanan nasional AS," lapor The Washington Post dan dikutip The Guardian pada Rabu, 7 September 2022.
Trump sedang diinvestigasi oleh departemen hukum atas dugaan mengambil dokumen sensitif pemerintah secara ilegal dari Gedung Putih untuk kemudian ditaruh di rumahnya di Mar-a-Lago.
Laporan terbaru The Washington Post merupakan kejutan terkini dari rentetan kabar seputar penggeledahan FBI di rumah Trump. Operasi tersebut dikecam keras Trump, yang menyebutnya sebagai penyalahgunaan wewenang terburuk dalam sejarah AS.
Tidak hanya itu, Trump bahkan menyebut Presiden AS Joe Biden yang memerintahkan penggeledahan sebagai seorang "musuh negara."
Berbicara dalam pidato di Pennsylvania pekan kemarin, Trump mengatakan kepada para pendukungnya bahwa "gerakan MAGA adalah gerakan terhebat dalam sejarah negara kita." Ia pun kembali mengisyaratkan hendak maju kembali dalam pemilu 2024 untuk "menyelamatkan Amerika."
"Saya mungkin harus melakukannya lagi," tutur Trump, mengulang kembali klaim palsunya bahwa pemilu AS 2020 dipenuhi kecurangan.
Baca: Trump Tuduh Biden Lakukan Penyalahgunaan Wewenang Terburuk dalam Sejarah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News