Jajaran anggota DPR dari Partai Republik telah mengajukan RUU tersebut tanpa memasukkan pendanaan untuk Ukraina pada hari Jumat. Namun sekelompok pemimpin Senat bipartisan dari Republik dan Partai Demokrat berjanji mengambil tindakan terpisah untuk membantu membiayai upaya perang Ukraina dalam melawan pasukan Rusia.
Mengutip dari laman Washington Post, Minggu, 1 Oktober 2023, bantuan untuk Ukraina telah menjadi isu utama ketika AS terancam terkena shutdown. Sejumlah politikus dari Republik mendorong RUU jangka pendek untuk mendanai pemerintah dan mencegah shutdown, dan dalam prosesnya mengecualikan bantuan untuk Ukraina.
Meski Senat pada akhirnya menyetujui RUU tersebut, pemungutan suara pada awalnya ditunda pada hari Sabtu oleh Senator Michael F. Bennet (D-Colo.), yang menyatakan keprihatinan atas kurangnya bantuan tambahan ke Ukraina.
Sekelompok anggota pimpinan Senat bipartisan berjanji dalam beberapa minggu mendatang akan menyusun undang-undang yang mendanai upaya perang Ukraina.
Keuntungan bagi Putin
Kelompok tersebut, yang dipimpin Kepala Mayoritas Senat Charles E. Schumer (D-N.Y.) dan Kepala Minoritas Mitch McConnell (R-Ky.), mengatakan bahwa mereka mendukung "upaya Ukraina untuk mempertahankan kedaulatannya dalam melawan (Presiden Rusia Vladimir) Putin yang kurang ajar," dan bahwa pihaknya akan terus "memberikan dukungan keamanan dan ekonomi yang penting dan berkelanjutan bagi Ukraina."Senator Mike Rounds (R-S.D.) juga mengatakan bahwa Senat AS akan mengejar paket pendanaan untuk Ukraina "dalam waktu yang sangat singkat," dan mungkin akan menyetujuinya sebagai RUU yang berdiri sendiri atau sebagai bagian dari paket pendanaan yang lebih besar untuk Departemen Pertahanan.
Para pendukung Ukraina mengatakan bahwa kegagalan memasukkan bantuan akan menguntungkan Putin dan mungkin menyebabkan sekutu-sekutu Eropa mengurangi dukungan mereka terhadap perang di Ukraina.
"Penundaan bantuan ke Ukraina akan mengakibatkan serangan baru dan serangan dari Rusia. Kremlin akan melihatnya sebagai tanda untuk memberikan tekanan lebih besar. Ini berarti lebih banyak kematian di Ukraina," kata Maryan Zablotskyy, anggota parlemen Ukraina yang melobi kaum konservatif AS untuk mendukung pendanaan bagi negaranya, sebelum RUU pendanaan disahkan pada Sabtu malam.
Baca juga: Pemerintah AS Hindari Shutdown, Biden: Kabar Baik bagi Rakyat Amerika
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News