Musim dingin yang luar biasa kering di bagian selatan benua Eropa telah mengurangi kelembapan di tanah dan menimbulkan kekhawatiran akan terulangnya tahun 2022, ketika 785.000 hektare lahan hangus akibat kebakaran hutan di Eropa - lebih dari dua kali lipat rata-rata tahunan selama 16 tahun terakhir, menurut Statistik Komisi Eropa (EC).
"Bencana kebakaran yang kita lihat ini, terutama di awal tahun ini, sekali lagi menjadi bukti darurat iklim yang dialami umat manusia, yang secara khusus memengaruhi dan merusak negara-negara seperti kita," kata Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez dalam konferensi pers di Brussel, seperti dikutip dari India Today, Minggu, 26 Maret 2023.
Di Spanyol, 493 kebakaran telah menghancurkan rekor 307.000 hektare lahan sepanjang tahun lalu, menurut Sistem Informasi Kebakaran Hutan Komisi Eropa.
Lebih dari 500 petugas pemadam kebakaran yang didukung 18 pesawat dan helikopter bekerja sepanjang Kamis malam dan Jumat untuk mengatasi kobaran api di dekat desa Villanueva de Viver di wilayah Valencia.
Layanan darurat mengevakuasi delapan komunitas, kata kepala urusan dalam negeri daerah Gabriela Bravo.
"Kami tidak bisa tidur nyenyak karena cemas, bertanya-tanya apakah rumah kami telah terbakar dan memikirkan hewan yang kami miliki," kata Maria Antonia Montalaz, yang dievakuasi dari Montanejos.
Walau petugas pemadam kebakaran meyakini mereka berhasil mengendalikan penyebaran api, angin kencang dan "suhu praktis musim panas" dapat mengaktifkannya kembali, kata Bravo.
Baca juga: Kereta Api di Spanyol Terkepung Kebakaran Hutan, Belasan Penumpang Terluka
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News