"Mengingat situasi keamanan dan tantangan infrastruktur saat ini, warga AS di Haiti harus meninggalkan Haiti sesegera mungkin melalui transportasi komersial atau pribadi," kata Kemenlu AS dalam peringatan keamanan terbaru, dilansir dari New York Post, Kamis, 31 Agustus 2023.
Mereka mengatakan, beberapa maskapai penerbangan dan perusahaan charter saat ini menawarkan penerbangan dari bandara internasional Haiti Port-au-Prince dan Cap-Haitien.
"Penerbangan terisi dengan cepat dan kursi mungkin hanya tersedia beberapa hari atau bahkan berminggu-minggu sebelum keberangkatan. Mengingat kemungkinan jumlah kursi terbatas, warga AS harus mempertimbangkan untuk memesan penerbangan terlebih dahulu," lanjut peringatan tersebut.
Mereka memberikan daftar maskapai penerbangan komersial yang melayani Haiti, seperti American Airlines, JetBlue, Spirit, Air Caraibe dan Sunrise Airways.
"Warga AS yang ingin meninggalkan Port-au-Prince harus memantau berita lokal dan hanya melakukan jika dianggap aman," terang peringatan tersebut.
"Silakan hubungi ACSPAP@state.gov jika Anda mengalami kesulitan dalam meninggalkan Haiti atau jika Anda perlu mengajukan permohonan atau meminta pengembalian paspor AS (atau dokumen perjalanan lainnya) untuk melakukan perjalanan ke Amerika Serikat," tegas mereka.
Warga AS didesak untuk sangat berhati-hati saat bepergian keliling negara dan menghindari demonstrasi dan pertemuan besar.
Warga Amerika yang mungkin menghadapi hambatan diimbau untuk berbalik arah dan mencari tempat yang aman.
Kementerian Luar Negeri mengatakan, untuk membuat dan mempraktikkan rencana darurat untuk berlindung di tempat dan atau mengakses bandara dan untuk meninjau panduan perjalanan ke daerah-daerah berisiko tinggi.
"Di wilayah berisiko tinggi, warga negara AS harus tunduk pada undang-undang dan sistem hukum di negara yang mereka kunjungi, dan di banyak wilayah berisiko tinggi tersebut, Kementerian Luar Negeri mengatakan hal tersebut tidak dapat membantu Anda," tegas mereka.
Pembaruan keamanan tidak menyebutkan apa yang menyebabkan keputusan Kementerian Luar Negeri AS mengeluarkan kebijakan tersebut. Namun, meningkatnya kekerasan geng di negara tersebut telah memicu evakuasi dan protes lokal.
Pekan ini, seorang hakim di Haiti untuk pertama kalinya menginterogasi beberapa dari 18 tersangka Kolombia yang ditangkap lebih dari dua tahun lalu dan dituduh menjadi bagian dari pasukan tentara bayaran yang membunuh Presiden Jovenel Moise.
Investigasi di Haiti berjalan sangat lambat, sebagian disebabkan oleh tingginya pergantian hakim yang mengawasi kasus ini.
Baca juga: Geng Kriminal Serang Warga Haiti, 30 Orang Dilaporkan Tewas
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News