“Rumah-rumah di lingkungan kota Carrefour-Feuilles dibakar dalam serangan itu dan dua petugas polisi juga tewas,” menurut data sementara yang diberikan kepada AFP oleh National Human Rights Defense Network.
Lingkungan itu merupakan kawasan strategis bagi geng-geng yang menguasai sekitar 80 persen ibu kota Haiti itu.
Kejahatan kekerasan termasuk penculikan untuk uang tebusan, pembajakan mobil, pemerkosaan dan pencurian bersenjata adalah hal biasa terjadi.
Seorang warga, Dominique Charles, mengatakan kepada AFP bahwa dia kehilangan ibu, ayah tiri, putra berusia 18 tahun, dua saudara perempuan dan seorang saudara laki-laki.
"Para penyerang menyerang rumah kami dengan bom molotov. Saya dapat melarikan diri tetapi anggota keluarga lainnya tidak seberuntung itu," kata Charles, seperti dikutip dari AFP, Jumat 18 Agustus 2023.
Pihak berwenang menambahkan, dalam beberapa hari terakhir kekerasan di lingkungan tersebut telah menyebabkan sekitar 5.000 warga mengungsi.
Sementara beberapa pengungsi menemukan tempat berlindung di sekolah atau pusat olahraga setempat, yang lain terjebak di jalanan.
Pihak berwenang mengatakan bahwa mereka telah mulai membagikan makanan dan air kepada para penyintas.
Negara Karibia itu sedang berjuang melawan krisis kemanusiaan, politik dan keamanan yang telah membuat pemerintah dan pasukan keamanannya kewalahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
