Dari Kongres AS, RUU infrastruktur ini dikirim ke Presiden Joe Biden untuk ditandatangani.
Suara dukungan 228 berbanding 206 merupakan kemenangan bagi Biden yang berasal dari Demokrat. Selama berbulan-bulan, Biden berusaha keras mendorong RUU tersebut dalam upaya mewujudkan agenda nasionalnya, terutama seputar pemulihan pascapandemi.
Pemerintahan Biden kini akan menjalankan peningkatan terbesar dalam bidang jalan raya, rel kereta api, dan infrastruktur transportasi lainnya di AS. Biden berjanji peningkatan infrastruktur ini akan menciptakan lapangan pekerjaan dan mendorong daya saing Ngeri Paman Sam.
"Selamat datang di dunia kami. Ini adalah Partai Demokrat," kata Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS, Nancy Pelosi kepada awak media, dilansir dari Al Jazeera, Sabtu, 6 November 2021.
"Kami bukan sebuah partai yang kaku," sambungnya.
Baca: Setelah Negosiasi Alot, Senat AS Loloskan RUU Infrastruktur Senilai USD1,2 Triliun
Demokrat masih akan berusaha mendorong pilar kedua dari program domestik Biden, yakni perluasan jaringan pengaman sosial serta program penanganan perubahan iklim. RUU terkait hal tersebut dibanderol mencapai nilai USD1,75 triliun.
Berbeda dengan isu infrastruktur, Demokrat masih belum dapat bersatu dalam hal jaringan pengaman sosial dan perubahan iklim.
Sebenarnya jajaan Demokrat berharap dapat meloloskan dua RUU sekaligus pada Jumat kemarin. Namun hanya RUU infrastruktur yang diloloskan karena adanya desakan dari kelompok sentris Demokrat untuk melakukan audit independen mengenai angka fantastis USD1,75 triliun.
Kelompok sentris Demokrat berjanji akan melakukan pemungutan suara untuk RUU tersebut pada 20 November mendatang, dengan catatan audit independen sudah menyatakan tidak ada masalah terkait besarannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News