Ilustrasi garis polisi. (Medcom.id)
Ilustrasi garis polisi. (Medcom.id)

18 Orang Tewas Termasuk 2 Anak-Anak dalam Pembantaian di Hutan Peru

Willy Haryono • 25 Mei 2021 10:51
Lima: Militan sayap kiri Shining Path membunuh setidaknya 18 orang, termasuk dua anak-anak, di wilayah hutan terpencil di Peru yang dikenal sebagai wilayah penghasil daun koka. Tidak hanya membunuh, para militan juga membakar sejumlah korban sehingga tidak dapat dikenali lagi.
 
Usai membantai 18 orang, Shining Path menyebar pamflet berisi seruan kepada warga Peru untuk tidak mengikuti pemilihan umum presiden yang dijadwalkan berlangsung pada 6 Juni mendatang.
 
Militer Peru menyebut perbuatan brutal Shining Path sebagai "aksi genosida." Namun militer meminta warga Peru untuk tetap tenang dan menjamin pemilu bulan depan akan berlangsung aman.

Pembantaian terjadi di wilayah bernama Valle de los Rios Apurimac, Ene y Mantaro (VRAEM), tempat di mana 75 persen dari total kokain Peru diproduksi, menurut keterangan pemerintah.
 
"Kemungkinan korban tewas akan bertambah," kata komandan polisi Cesar Cervantes kepada radio RPP, seperti dilansir laman France 24 pada Selasa, 25 Mei 2021.
 
VRAEM, wilayah pegunungan Peru dengan luas setara Puerto Rico, merupakan pusat operasi pemerintah dalam memberantas sisa-sisa militan Shining Path. Menurut keterangan polisi, Shining Path kerap menjadi semacam "bodyguard" bagi para penyelundup narkotika.
 
Shining Path mulai memudar di awal 1990-an usai pendirinya, Abimael Guzman, dijebloskan ke penjara. Sejak saat itu, Shining Path tersebut menjadi kelompok kriminal yang sering terlibat penyelundupan narkotika.
 
Peru dijadwalkan menggelar pemilu dalam kurun waktu kurang dari dua pekan. Pemilu akan mempertemukan tokoh sosialis Pedro Castillo melawan Keiko Fujimori yang berhaluan konservatif.
 
Baca:  Peru Tunjuk Presiden Baru, Ketiga dalam Seminggu
 
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengecam keras pembantaian di hutan Peru dan mengekspresikan solidaritas kepada keluarga dan kerabat dari para korban.
 
"Dalam kerangka proses elektoral, kami meminta semua aktor melakukan tindakan bertanggung jawab dan menghindari ujaran kebencian yang dapat meningkatkan ketegangan," tutur kantor PBB di Lima.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan