"Satu tahun lagi, atau lima tahun lalu, kehadiran militer AS tidak akan berpengaruh banyak jika militer Afghanistan tidak dapat membela negara mereka sendiri," ujar Biden.
"Kehadiran militer AS tanpa batas waktu dalam konflik sipil di negara lain bukan sesuatu yang dapat saya terima," sambungnya, dilansir dari laman New York Post, Sabtu, 14 Agustus 2021.
Baca: Presiden Ashraf Ghani Bertekad Jaga Stabilitas Afghanistan
Biden, yang menghabiskan akhir pekan ini di tempat peristirahatan presiden Camp David, telah memerintahkan pengerahan 5.000 personel militer untuk membantu evakuasi diplomat AS dan warga sipil dari Afghanistan.
Gelombang pertama dari 3.000 marinir yang dikirim ke Afghanistan telah tiba di Kabul pada Jumat malam, dan sisanya diperkirakan datang hari Minggu ini. Dua batalion lain akan dikirim ke Kuwait sebagai pasukan cadangan jika sewaktu-waktu dibutuhkan di Kabul.
Evakuasi diplomat dan warga sipil dilakukan AS di tengah beberapa laporan intelijen bahwa Taliban semakin mendekati Kabul. Salah satu laporan bahkan menyebut Taliban akan menyerbu Kabul dalam 72 jam ke depan terhitung Sabtu kemarin.
Biden menegaskan evakuasi dilakukan terhadap personel AS dan juga warga lokal Afghanistan yang selama ini membantu misi diplomatik Washington.
"Kami berusaha mengevakuasi ribuan (warga Afghanistan) yang selama ini membantu kami," tegas Biden.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News