Pekan kemarin, Kongres Peru memakzulkan Martin Vizcarra dari kursi kepresidenan. Merino kemudian menjadi presiden interim, namun mengundurkan diri usai tewasnya dua demonstran dalam aksi protes menentang pemakzulan Vizcarra.
Baca: Dua Orang Tewas dalam Aksi Protes Pro-Demokrasi di Peru
Sagasti menjadi presiden interim usai mendapat 60 suara minimal dari anggota Kongres. Ia merupakan politikus dari satu-satunya partai yang menentang pemakzulan Vizcarra pekan lalu.
"Hal utama bagi Peru saat ini adalah meraih stabilitas agar mimpi buruk ini dapat segera berakhir," kata seorang anggota Kongres Peru bernama Alberto de Belaunde, dikutip dari laman BBC pada Selasa, 17 November 2020.
Merino mundur usai mendapat desakan dari demonstran dan juga sejumlah politisi Peru. Bagi banyak warga Peru, pemakzulan Vizcarra dipandang sebagai sebuah kudeta politik.
Meski sudah dimakzulkan, Vizcarra masih tetap menjadi tokoh populer di Peru. Ia mengaku menerima proses pemakzulan dan tidak berencana melakukan perlawanan apapun.
Sebagian besar aksi protes di Peru berlangsung damai, namun biasanya berubah menjadi ricuh pada malam hari. Sabtu kemarin, sekelompok demonstran bentrok dengan aparat keamanan, yang berujung pada terlukanya sejumlah orang.
Krisis politik di Peru dipastikan mempersulit upayab pemulihan sektor perekonomian yang hancur terdampak pandemi covid-19.
Peru telah menerapkan kebijakan penguncian (lockdown) terketat di Amerika Latin untuk menghentikan penyebaran covid-19. Namun hingga kini, tambahan jumlah kasusnya masih relatif tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id