Tetapi Duta Besar UEA untuk Amerika Serikat, Yousef Al Otaiba, mengkonfirmasi penjualan yang dimaksud dalam tweet Rabu, dan mencatat bahwa perjanjian senjata membantu AS dalam menjaga stabilitas regional.
"Seperti dalam transisi sebelumnya, UEA mengantisipasi peninjauan kebijakan saat ini oleh pemerintahan baru. Secara khusus, paket F-35 lebih dari sekedar menjual perangkat keras militer kepada mitra,” tulis Dubes Otaiba di Twitter.
"Ini juga memungkinkan UEA untuk mengambil lebih banyak beban regional untuk keamanan kolektif, membebaskan aset AS untuk tantangan global lainnya, prioritas lama AS bipartisan," lanjutnya.
Menlu Blinken juga mengatakan tinjauan senjata adalah masalah prosedur dalam briefing hari Rabu.
"Secara umum, dalam hal penjualan senjata, biasanya pada awal pemerintahan meninjau setiap penjualan yang tertunda untuk memastikan bahwa apa yang sedang dipertimbangkan adalah sesuatu yang memajukan tujuan strategis kami dan memajukan kebijakan luar negeri kami. Jadi itulah yang kami sedang dilakukan saat ini, "kata Blinken.
Senat Demokrat berupaya memblokir perjanjian senjata UEA, dengan alasan kekhawatiran atas keterlibatan negara Arab di Yaman - yang merupakan tempat krisis kemanusiaan terbesar di dunia, setelah perang saudara selama bertahun-tahun.
Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat yang akan datang, Senat Bob Menendez mengatakan, dia menyambut baik keputusan untuk membekukan penjualan senjata. Menurutya perjanjian itu "terburu-buru tanpa alasan tanpa tinjauan menyeluruh atas implikasi keamanan nasional AS dan perlindungan orang tak bersalah yang tinggal di Yaman. "
"Saya mendorong pemerintahan Biden untuk secara hati-hati mempertimbangkan implikasi keamanan regional yang lebih luas dari penjualan ini dan untuk berkonsultasi dengan Kongres karena melanjutkan uji tuntasnya pada penjualan senjata ini dan lainnya," kata Menendez dalam tweet Rabu.
Kritikus khawatir kedua negara Arab tersebut dapat menggunakan persenjataan canggih AS untuk melanjutkan perang yang dipimpin Saudi di Yaman dengan risiko korban sipil yang signifikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News