Kepala Staf Gabungan Korsel mengatakan bahwa pihaknya "mendeteksi peluncuran rudal balistik dari area Sunan sekitar pukul 06.00." Sebelumnya, penjaga pantai Jepang memperingatkan kapal-kapal nelayan akan adanya "kemungkinan peluncuran rudal balistik" dari Korut.
Dikutip dari Malay Mail, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan kepada awak media bahwa Tokyo masih berusaha mengonfirmasi peluncuran terbaru Korut. Di Seoul, Presiden Korsel Yoon Suk-yeol dijadwalkan menghadiri pertemuan Dewan Keamanan Nasional untuk mendiskusikan aksi terbaru Pyongyang.
Yoon, yang telah dilantik bulan ini, bertekad akan menerapkan sikap keras terhadap Korut setelah diplomasi antar kedua negara tak membuahkan hasil berarti sejak lima tahun terakhir.
Peluncuran hari ini merupakan kelanjutan dari serangkaian uji coba senjata Korut sepanjang 2022. Salah satu uji coba yang telah dilakukan adalah meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) dalam kapasitas penuh.
Tes terbaru dilakukan beberapa hari setelah Washington memperingatkan bahwa Korut berpotensi melakukan uji coba nuklir saat Biden berada di Asia.
Saat berkunjung ke Korsel, Biden dan Yoon membicarakan berbagai hal, termasuk perluasan latihan militer gabungan dalam upaya menentang Korut.
Latihan gabungan AS dan Korsel telah beberapa kali dikurangi kapasitasnya akibat Covid-19. Pengurangan kapasitas juga bertujuan agar AS dan Korsel dapat lebih mendekati Korut secara diplomatik.
Selama ini, Korut memandang latihan militer gabungan sebagai persiapan invasi.
Baca: Joe Biden Sampaikan Ucapan 'Halo' kepada Kim Jong-un
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News