Makhachkala: Ratusan orang menyerbu bandara utama di wilayah Dagestan, Rusia. Mereka hingga ke lapangan pendaratan untuk memprotes kedatangan sebuah pesawat dari Tel Aviv, Israel.
Pihak berwenang sampai menutup bandara di Makhachkala, dan polisi berkumpul di fasilitas tersebut. Belum ada laporan mengenai korban luka atau penangkapan.
Laporan berita Rusia mengatakan, orang-orang di antara kerumunan itu meneriakkan slogan-slogan anti-Semit dan mencoba menyerbu pesawat milik maskapai Rusia Red Wings.
Video di media sosial menunjukkan beberapa orang di landasan pendaratan mengibarkan bendera Palestina, pengunjuk rasa berusaha membalikkan mobil polisi dan yang lain memeriksa paspor penumpang yang tiba di Makhachkala.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis, kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan, Israel mengharapkan otoritas penegak hukum Rusia untuk melindungi keselamatan semua warga negara Israel dan orang-orang Yahudi di mana pun mereka berada.
“Dan untuk bertindak tegas terhadap para perusuh dan terhadap hasutan liar yang ditujukan terhadap orang-orang Yahudi dan Israel,” kata pernyataan itu, dikutip dari News Daily, Senin, 30 Oktober 2023.
Kantor Netanyahu menambahkan, duta besar Israel untuk Rusia bekerja sama dengan pemerintah untuk menjaga keamanan warga Israel dan Yahudi.
Kementerian Dalam Negeri Distrik Federal Kaukasia Utara Rusia, tempat Dagestan berada, menyatakan bahwa rekaman CCTV akan digunakan untuk mengetahui identitas mereka yang menyerbu bandara, dan mereka yang terlibat akan dibawa ke pengadilan.
Saat menyuarakan dukungan untuk Gaza, pemerintah daerah Dagestan mengimbau warganya untuk tetap tenang dan tidak mengambil bagian dalam protes semacam itu.
“Kami mendesak warga republik ini untuk memahami situasi dunia saat ini. Otoritas federal dan organisasi internasional melakukan segala upaya untuk mewujudkan gencatan senjata terhadap warga sipil Gaza,” kata pemerintah.
“Kami mendesak penduduk republik ini untuk tidak menyerah pada provokasi kelompok destruktif dan tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat,” lanjut mereka di Telegram.
Mufti Agung Dagestan, Syekh Akhmad Afandi, mengimbau warga menghentikan kerusuhan di bandara.
"Anda salah. Masalah ini tidak dapat diselesaikan dengan cara ini. Kami memahami dan merasakan kemarahan Anda dengan sangat menyakitkan. Kami akan menyelesaikan masalah ini secara berbeda. Bukan dengan demonstrasi, tapi dengan tepat. Kesabaran dan ketenangan maksimal untuk Anda,” ujarnya dalam video yang diunggah ke Telegram.
Sementara itu, Gubernur Dagestan Sergei Melikov lebih tegas dalam mengkritik para pengunjuk rasa, dan menjanjikan konsekuensi bagi siapa pun yang ikut serta dalam penyerbuan bandara.
“Tindakan mereka yang berkumpul di bandara Makhachkala hari ini merupakan pelanggaran hukum yang berat! Yang terjadi di bandara kami sangat keterlaluan dan harus mendapat penilaian yang sesuai dari lembaga penegak hukum! Dan ini pasti akan terlaksana!” tulisnya di Telegram.
Badan penerbangan sipil Rusia, Rosaviatsia, kemudian melaporkan, lapangan terbang tersebut telah dibersihkan dari orang-orang yang tidak berkepentingan. Namun, bandara tersebut untuk sementara akan tetap ditutup bagi pesawat yang masuk hingga 6 November.
Baca juga: Netanyahu Tegaskan Israel Memulai Tahap Kedua dalam Perang Melawan Hamas
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id