Serhiy, berusia 70 tahun ketika meninggal pada Juni di desa Vysokopillia, Ukraina, diduga tewas akibat terkena pecahan peluru ketika Ukraina berusaha merebut kembali wilayah dari Rusia.
Penyelidikan terhadap kematian Serhiy merupakan bagian dari upaya otoritas Ukraina dalam mengumpulkan bukti terkait dugaan kejahatan perang yang dilakukan pasukan Rusia.
Tidak hanya Tamila, banyak warga Ukraina yang ingin meminta pertanggungjawaban kepada Rusia atas apa yang telah terjadi sejak invasi besar-besaran terjadi pada 24 Februari 2022.
"Tentu saja, mereka harus bertanggung jawab atas segalanya, baik secara moral maupun fisik," kata Tamila dikutip dari Channel News Asia, Selasa, 6 Desember 2022.
"Betapa banyak kesedihan yang mereka bawa ke sini. Untuk anak-anak, cucu," sambungnya.
Seperti banyak warga Ukraina dari desa atau kota yang sebagian besarnya telah hancur dalam pertempuran dengan Rusia, Tamila melarikan diri dari Vysokopillia sebisa mungkin. Serhiy memutuskan untuk tetap tinggal, dan pada akhirnya meninggal dunia.
Tetiana Muzychko, Wakil Kepala Kotamadya setempat yang lari ke rumah Serhiy ketika mendengar ledakan keras, juga tetap tinggal di Vysokopilia. Ia mengatakan bahwa Serhiy dalam kondisi sadar saat ditemukan, tetapi luka di kaki dan tubuh bagian bawahnya sangat parah.
"Lukanya berujung pada kematian," kata Muzychko.
Berbagai investigasi kejahatan perang sedang berlangsung di Ukraina sejak pencaplokan Krimea secara ilegal oleh Rusia pada 2014.
Otoritas peradilan lokal yang kewalahan menangani berbagai investigasi ini diperkirakan akan meneruskannya ke level yang lebih seperti Pengadilan Kriminal Internasional atau ICC.
Kasus spesifik mana yang pada akhirnya akan masuk ke ICC akan ditentukan jaksa agung Ukraina, Andriy Kostin, dengan bantuan tim ahli hukum humaniter internasional yang bekerja bersama jaksa seperti Palagniuk.
Sejak invasi, Rusia kerap menuduh pasukan Ukraina sengaja melakukan pelanggaran terhadap warga mereka sendiri. Lebih dari 50.000 insiden kejahatan internasional telah dilaporkan oleh jaksa agung Ukraina sejak invasi besar-besaran Rusia.
Di waktu bersamaan, ada juga ratusan kasus kejahatan perang, genosida, dan kejahatan agresi yang sedang diselidiki otoritas Ukraina. (Mustafidhotul Ummah)
Baca: Ukraina Temukan Lebih dari 400 Kejahatan Perang Rusia di Kherson
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News