"Dalam seminggu terakhir, kita bicara banyak mengenai krisis global. Tetapi satu hal yang tidak boleh kita lewatkan adalah komitmen kita untuk Palestina. Membebaskan Palestina dari penjajahan adalah utang kita bersama," tegas Menlu Retno Marsudi, dalam keterangan di situs Kemenlu RI pada Senin, 26 September 2022.
Lebih lanjut, Menlu Retno Marsudi menyampaikan bahwa Indonesia merasa bangga dapat berdiri di jajaran paling depan dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Ia juga menyampaikan kembali komitmen teguh Indonesia dalam mendukung Solusi Dua Negara atau Two-State Solution.
"GNB seharusnya dapat memainkan peran lebih besar dalam mendorong dimulainya proses perdamaian, karena GNB terdiri atas 120 negara, yang artinya memiliki 60 persen suara di PBB. Ini jelas akan membawa perbedaan. Selain itu, saat ini, terdapat lima negara GNB yang menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB," ungkap Menlu Retno Marsudi.
Mengingatkan apa yang telah disampaikan Sekjen PBB Antonio Guterres mengenai berlanjutnya kekerasan di Palestina, Menlu Retno Marsudi mengajak GNB merapatkan barisan dan menyatukan posisi untuk melakukan upaya-upaya perdamaian bagi Palestina.
"Dengan 139 negara telah mengakui Palestina sebagai negara, kita harus terus berjuang untuk kemerdekaan Palestina," tegasnya.
Komite Palestina GNB adalah salah satu kelompok kerja di GNB yang dibentuk untuk memperkuat dukungan GNB untuk kemerdekaan Palestina. Pertemuan di New York kali ini dipimpin Azerbaijan selaku Ketua GNB.
Baca: Situasi Keamanan Global Berubah, GNB Harus Bentuk Paradigma Baru
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News