Exit poll Ipsos memperlihatkan Fujimori unggul dengan 50,3 persen dukungan, sementara Castillo 49,7 persen setelah semua tempat pemungutan suara ditutup pada pukul 19.00 waktu setempat.
Dilansir dari laman DW pada Senin, 7 Juni 2021, Ipsos menyebut hasil exit poll ini sebagai kondisi "seri secara statistik."
Hasil exit poll Ipsos tidak meliputi suara dari warga Peru yang ada di luar negeri. Sejumlah pejabat elektoral Peru menilai, pilpres kali ini akan berlangsung ketat, sehingga satu suara pun sangat berharga.
Berusia 46 tahun, Keiko Fujimori adalah kandidat dari Partai Kekuatan Populer. Perempuan mantan anggota kongres itu adalah runner-up dalam pilpres putaran kedua Peru pada 2011 dan 2016.
Ayahnya, yang berkuasa di Peru antara 1990 dan 2000, menjalani vonis 25 tahun penjara atas kasus korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia.
Baca: Keiko Fujimori Dibebaskan dari Penjara
Keiko Fujimori menjanjikan berbagai bonus bagi warga Peru, termasuk bantuan tunai USD2.500 bagi keluarga yang salah satu anggotanya terinfeksi Covid-19.
Ia juga mengusulkan agar 40 persen dari total pajak di sektor ekstraksi mineral, minyak, ataupun gas, disalurkan kepada keluarga Peru yang tinggal di dekat area pertambangan.
Kandidat sayap kiri Castillo adalah seorang guru yang masuk ke dunia politik dengan memimpin gelombang unjuk rasa tenaga pengajar di tahun 2017.
Castillo berusaha mengubah konstitusi yang dibentuk di bawah kepemimpinan ayah Keiko Fujimori. Ia bertekad menjadikan HAM sebagai "sebuah prioritas" demi mengakhiri "segala bentuk kesenjangan."
Sejumlah kritikus mengaitkan Castillo dengan komunisme, dan juga melabelinya sebagai simpatisan grup pemberontak Shining Path. Castillo berulang kali membantah terkait dengan kelompok tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News