Vaksin covid-19 yang dikembangkan Pfizer bersama BioNTech. (AFP)
Vaksin covid-19 yang dikembangkan Pfizer bersama BioNTech. (AFP)

Pfizer Berusaha Ringankan Syarat Suhu Penyimpanan Vaksin

Willy Haryono • 20 Februari 2021 12:03
Washington: Perusahaan Pfizer Inc dan BioNTech SE telah meminta regulator Amerika Serikat untuk meringankan syarat penyimpanan vaksin Covid-19 buatan mereka. Jika diterima, maka vaksin Pfizer-BioNTech dapat disimpan di suhu yang tidak terlalu rendah.
 
Pfizer-BioNTech telah mengajukan data terbaru seputar temperatur vaksin kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA). Dalam data terbaru ini, vaksin Pfizer dapat disimpan dalam suhu antara -25 hingga -15 derajat Celcius selama dua pekan.
 
Label yang saat ini tertera di vaksin Pfizer-BioNTech mewajibkan penyimpanan di suhu antara -80 hingga -60 derajat C. Syarat ini menyulitkan banyak negara di dunia, karena vaksin tersebut membutuhkan alat penyimpanan khusus.

Amesh Adalja, cendekiawan senior dari Johns Hopkins Center for Health Security, menyambut baik langkah terbaru Pfizer-BioNTech.
 
"Temperatur yang lebih tinggi dapat membuat vaksin ini digunakan di lebih banyak negara di dunia yang tidak mempunyai kapasitas untuk menyimpan vaksin dalam suhu yang sangat rendah," ujar Adalja, dilansir dari laman rnz.co.nz pada Sabtu, 20 Februari 2021.
 
Vaksin Pfizer-BioNTech dan juga buatan perusahaan Moderna Inc telah mendapat izin penggunaan darurat di AS. Dua vaksin tersebut kini sudah didistribusikan ke seantero AS dalam program vaksinasi nasional.
 
FDA mengaku telah menerima permohonan Pfizer mengenai keringanan suhu penyimpanan vaksin. FDA mengatakan, perubahan otorisasi vaksin memang harus diajukan perusahaan pembuat dengan melampirkan data-data pendukungnya.
 
Permohonan Pfizer disampaikan saat dua studi di Israel menunjukkan bahwa vaksin tersebut telah mengurangi transmisi Covid-19 secara signifikan. Vaksin Pfizer-BioNTech juga telah didukung oleh dua penasihat kesehatan Afrika Selatan.
 
Baca:  Studi Israel Sebut Dosis Pertama Pfizer Efektif Hingga 85 Persen
 
Data terbaru juga akan diserahkan Pfizer-BioNTech ke agensi-agensi regulator global dalam beberapa pekan ke depan. "Data ini dapat memfasilitasi penanganan vaksin kami di banyak farmasi, dan juga memberikan fleksibilitas lebih di pusat-pusat vaksinasi," tutur Kepala Eksekutif BioNTech, Ugur Sahin.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan