Sekjen PBB saat ini, Antonio Guterres, telah mengumumkan niatan kembali mencalonkan diri untuk lima tahun ke depan. Masa jabatannya berakhir pada 31 Desember 2021.
Baca: Sekjen PBB Antonio Guterres Siap Lanjut ke Periode Kedua
Dubes Honduras untuk PBB Mary Elizabeth Flores Flake telah mengirim surat ke semua anggota PBB. Ia menyebutkan bahwa sejak berdirinya PBB, belum pernah ada satu pun perempuan yang menjadi sekjen.
Ia meminta semua anggota PBB untuk membantu mendorong seorang kandidat perempuan.
"Mendukung hak-hak kesetaraan dapat membuat perbedaan dalam menciptakan organisasi yang lebih adil, dan untuk membuka kesempatan bagi seluruh perempuan yang ada di dunia," kata Flores Flake, disitat dari laman Gulf Today pada Sabtu, 6 Februari 2021.
Dalam resolusi Majelis Umum PBB 2015, yang telah diadopsi secara konsensus, mengubah proses seleksi sekjen PBB yang awalnya berlangsung tertutup. Kini proses pemilihannya terbuka dan juga transparan.
Proses pemilihan terbaru memungkinkan semua negara anggota untuk melihat informasi dasar semua kandidat, termasuk rekam jejak mereka dalam berbagai bidang. Proses pemilihan umum meliputi proses mengajukan pertanyaan kepada para kandidat.
Pemilihan Guterres sebagai sekjen PBB lima tahun lalu memicu mengecewakan aktivis pendukung perempuan yang berharap dapat memecahkan rekor baru. Eropa Timur juga kecewa karena selama ini belum pernah diberi kesempatan mendorong tokohnya untuk menjadi sekjen PBB.
Pertengahan Januari lalu, Guterres secara resmi mendeklarasikan niatannya untuk melanjutkan kepemimpinannya selama lima tahun lagi di periode kedua.
"Merupakan kehormatan bagi saya untuk melanjutkan pengabdian di organisasi ini dalam mengejar tujuan-tujuannya yang mulia," tulis Guterres.
Mantan Perdana Menteri Portugal dan kepala agensi pengungsian PBB itu terpilih sebagai Sekjen PBB menggantikan Ban Ki-moon pada Oktober 2016. Guterres mengalahkan belasan kandidat lain, dan memulai jabatannya pada 1 Januari 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News