PM Armenia Nikol Pashinyan. (Karen Minasyan/AFP/File)
PM Armenia Nikol Pashinyan. (Karen Minasyan/AFP/File)

Armenia Berencana Mengakui Kemerdekaan Nagorno-Karabakh

Willy Haryono • 30 September 2020 17:03
Yerevan: Di tengah ketegangan militer dengan pasukan Azerbaijan, otoritas Armenia berencana mengakui kemerdekaan wilayah sengketa Nagorno-Karabakh. Area tersebut merupakan lokasi terjadinya pertempuran antara pasukan Azerbaijan dan separatis Armenia.
 
Rencana disampaikan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan dalam sebuah konferensi pers bersama media Rusia, Rabu 30 September 2020.
 
Iya, mengakui kemerdekaan Nagorno-Karabakh berada dalam agenda kami. Ada juga kemungkinan membentuk aliansi militer dan politik dengan Karabakh," ucap Pashinyan, dikutip dari Al Jazeera.

Nagorno-Karabakh diakui komunitas internasional sebagai bagian dari Azerbaijan, namun dikuasai grup etnis Armenia. Puluhan ribu orang tewas dalam konflik memperebutkan wilayah tersebut, yang sudah dimulai sejak awal 1990-an.
 
Selasa kemarin, PM Pashinyan berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin via telepon. Ia mengatakan saat ini Armenia belum akan meminta tolong Rusia di bawah kerangka perjanjian pascaruntuhnya Uni Soviet. Namun, Armenia tidak sepenuhnya menutup kemungkinan ke arah sana.
 
"Armenia akan memastikan sektor keamanan negara, dengan atau tanpa partisipasi dari Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO)," sebut Pashinyan.
 
Ia mengatakan dirinya dan Putin tidak membicarakan kemungkinan adanya intervensi militer Rusia dalam konflik di Nagorno-Karabakh.
 
Sebelumnya, Armenia dan juga Azerbaijan sama-sama menolak seruan dialog damai yang disampaikan komunitas global. Kedua negara menegaskan situasi saat ini tidak memungkinkan untuk dilakukannya dialog.
 
Selain itu, Armenia dan Azerbaijan juga saling menuding sebagai pihak yang melanggar proses negosiasi damai.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan