Tim Dukungan Inggris, yang bekerja dengan personel Amerika Serikat (AS) dan Kanada, telah berada di Ramallah selama lebih dari satu dekade, bekerja dengan unsur-unsur dinas keamanan Palestina.
Shapps bertemu dengan tim dan Menteri Dalam Negeri PA Mayjen Ziad Hab Al-Reeh di Ramallah pada Kamis, 7 Desember. Ia mengatakan, kehadiran Inggris dapat diperluas untuk membantu PA dalam transisi kekuasaan di Gaza.
“Pada akhirnya, saya pikir solusinya (untuk pemerintahan di Gaza) kemungkinan besar adalah Otoritas Palestina, yang harus mampu menjalankan pemerintahan yang memerlukan bantuan dan dukungan internasional dalam jumlah besar dan kita belum mencapainya,” kata Shapp, dilansir Arab News, Jumat, 8 Desember 2023.
"Ketika sesuatu yang sangat buruk terjadi, yang mutlak perlu kita lakukan adalah mendapatkan sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya," lanjutnya.
Ia mengatakan, akan menggunakan krisis di Gaza untuk meningkatkan keamanan warga Israel dan kehidupan serta penghidupan warga Palestina.
"Dan saya pikir Anda dapat melakukan hal tersebut dengan menyatukan koalisi internasional yang dipimpin oleh negara-negara Arab dalam hal rekonstruksi di lapangan Gaza dan juga secara administratif," tuturnya.
Shapp menambahkan, salah satu alasan pergi ke Ramallah adalah untuk memahami kapasitas dna kemampuan PA. "Salah satu hal yang akan kami lakukan adalah berbicara dengan tim Inggris yang membantu membangun kapasitas tersebut bersama dengan Amerika," sambungnya.
Shapps yang merupakan seorang Yahudi, juga bertemu dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant. Mereka menyalakan lilin untuk menandai hari pertama Hanukkah, sementara Shapps juga mengunjungi kibbutz dekat perbatasan Israel dengan Gaza.
Komentarnya sangat kontras dengan pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang mengatakan Israel memerlukan kontrol keamanan atas Gaza setelah operasi militernya di wilayah tersebut berakhir.
Otoritas Palestina adalah faksi terpisah dari Hamas. PA berkuasa di Tepi Barat dan Hamas berkuasa di Gaza. Presiden Palestina Mahmoud Abbas memimpin PA melalui faksi Fatahnya.
Presiden Abbas pada November lalu mengatakan, Otoritas Palestina yang mengambil kendali di Gaza akan bergantung pada solusi politik terhadap konflik Israel-Palestina, termasuk negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Baca juga: Cari Sandera Israel yang Ditahan Hamas, Inggris Kerahkan Pesawat Pengintai
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News