Melansir dari rfi.fr, Prancis bergabung dengan Inggris, Bahrain, Kanada, Italia, Belanda, Norwegia, Seychelles, dan Spanyol sebagai bagian dari misi pimpinan Negeri Paman Sam.
Beberapa negara dilaporkan akan melakukan patroli bersama, sementara yang lain akan memberikan dukungan intelijen di wilayah selatan Laut Merah dan Teluk Aden.
Sejumlah negara telah setuju untuk terlibat dalam operasi tersebut, namun dilaporkan memilih untuk tidak disebutkan namanya secara publik.
Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) menolak bergabung dengan koalisi AS agar tidak dianggap 'melindungi Israel' di tengah kekhawatiran Houthi akan menembakkan rudal secara langsung ke wilayah mereka.
Misi patroli ini akan dikoordinasikan Satuan Tugas Gabungan 153 yang sudah ada, yang dibentuk pada April 2022 untuk meningkatkan keamanan maritim di Laut Merah, Bab el-Mandeb, dan Teluk Aden.
Pelayaran di Laut Merah
Terdapat 39 negara anggota KKP 153, namun para pejabat masih berupaya menentukan negara mana yang akan berpartisipasi dalam upaya terbaru ini.Merujuk pada situasi pelayaran Laut Merah dalam sebuah pernyataan, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengumumkan: "Ini adalah tantangan internasional yang menuntut tindakan kolektif."
"Oleh karena itu, hari ini saya mengumumkan pembentukan Operation Prosperity Guardian, sebuah operasi penting inisiatif keamanan multinasional baru," sambungnya.
Keseriusan serangan Houthi terhadap jalur pelayaran di Laut Merah – beberapa di antaranya telah merusak kapal – telah menyebabkan banyak perusahaan pelayaran memerintahkan kapal mereka untuk tetap diam di tempat dan tidak memasuki Selat Bab el-Mandeb sampai situasi keamanan dapat diatasi.
Baca juga: Houthi Tidak Akan Hentikan Serangan Kargo Israel Hingga Perang Gaza Usai
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News