Sebanyak 88 dari 101 anggota parlemen Estonia di Riigikogu memilih mengecam tindakan militer Rusia di Ukraina. Mereka menyatakan bahwa Estonia "tidak akan pernah mengakui pelanggaran integritas wilayah Ukraina melalui agresi dan referendum palsu."
Ancaman serangan nuklir Presiden Rusia Vladimir Putin "telah mengubah Rusia menjadi bahaya terbesar bagi perdamaian, baik di Eropa maupun dunia," lanjut parlemen Estonia.
"Riigikogu menyatakan Rusia sebagai rezim teroris, dan Federasi Rusia sebagai negara pendukung terorisme yang tindakannya harus kita lawan bersama," sambung mereka, dikutip dari laman jpost, Rabu, 19 Oktober 2022.
Melalui Twitter, Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov berterima kasih kepada Estonia atas pesan dukungannya yang tegas.
Front Baltik
Negara pertama yang menetapkan Rusia sebagai "negara teroris" adalah Lithuania, tetangga Baltik dari Estonia. parlemen Latvia, negara Baltik lainnya, melakukan hal yang sama pada Agustus.Ukraina sebelumnya telah mendorong negara-negara lain untuk melabeli Rusia sebagai negara sponsor terorisme. Mei lalu, parlemen Ukraina menyusun undang-undang yang menyerukan Amerika Serikat (AS) untuk melayangkan label teroris kepada Rusia.
Merespons potensi seperti itu, Kementerian Luar Negeri Rusia memperingatkan AS bahwa pelabelan dapat mengakibatkan putusnya hubungan diplomatik antar kedua negara.
Sebuah resolusi bipartisan terkait hal itu memang lolos dari Senat AS, tetapi mendapat perlawanan dari Menteri Luar Negeri Antony Blinken, menurut laporan The New York Times.
Baca: PM Estonia Tegaskan Putin Tidak Boleh Menang Perang
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News