Presiden Rusia Vladimir Putin saat berada di Moskow, 23 Februari 2023. (Pavel Bednyakov / Sputnik / AFP)
Presiden Rusia Vladimir Putin saat berada di Moskow, 23 Februari 2023. (Pavel Bednyakov / Sputnik / AFP)

Putin Tegaskan Rusia Harus Perhitungkan 'Potensi Nuklir' NATO

Willy Haryono • 26 Februari 2023 19:32
Moskow: Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Moskow harus "memperhitungkan potensi nuklir" negara-negara NATO seperti Inggris, Prancis dan juga Amerika Serikat (AS). Pernyataan disampaikan Putin setelah Rusia membekukan perjanjian pengendalian senjata nuklir utama START beberapa hari lalu.
 
Berbicara kepada media nasional Rossiya-1, atau Russia-1, Putin mengatakan bahwa "semua negara NATO telah menyatakan tujuan utama mereka untuk menimbulkan kekalahan strategis pada kita semua, sehingga rakyat kita menderita."
 
Putin kemudian bertanya kepada pembawa acara media negara, Pavel Zarubin: "Dalam kondisi seperti ini, bagaimana mungkin jika kita tidak memperhitungkan potensi nuklir mereka?"

Pada 21 Februari lalu, Putin mengumumkan dalam pidato tahunan kepada anggota parlemen Rusia bahwa dirinya menangguhkan partisipasi negara dalam perjanjian pengurangan senjata nuklir START.
 
Melansir dari laman Newsweek, Minggu, 26 Februari 2023, perjanjian tersebut adalah satu-satunya kesepakatan pengendalian senjata nuklir yang tersisa antara Moskow dan Washington. START membatasi jumlah maksimum hulu ledak nuklir strategis yang dapat dikerahkan AS dan Rusia.
 
START mulai berlaku pada Februari 2011, dan diperpanjang pada 2021 selama lima tahun lagi. Washington dan Moskow diizinkan untuk menyebarkan tidak lebih dari 1.150 hulu ledak nuklir strategis di bawah perjanjian itu.
 
Sekali lagi mengutarakan hal yang disebutnya sebagai tujuan negara-negara Barat, Putin mengatakan bahwa "mereka ingin menimbulkan kekalahan strategis pada kita dan mengklaim fasilitas nuklir kita."
 
"Dalam hal ini, saya terpaksa menyatakan bahwa Rusia menangguhkan partisipasinya dalam perjanjian senjata ofensif strategis," katanya dalam pidato kenegaraan, merujuk pada START.
 
Langkah penangguhan dikecam Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, yang menyebut pengumuman Putin merupakan sesuatu yang "sangat disayangkan dan tidak bertanggung jawab."
 
"Lebih banyak senjata nuklir dan lebih sedikit kontrol senjata membuat dunia menjadi lebih berbahaya," tambah Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.
 
Baca juga:  Putin Tangguhkan Partisipasi Rusia dalam Perjanjian Nuklir START, Apa Alasannya?
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan