"Sama seperti kami mengutuk hasutan untuk kekerasan, kami mengutuk pernyataan provokatif ini yang juga berarti hasutan terhadap kekerasan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price, seperti dikutip AFP, Kamis 2 Maret 2023.
“Komentar Menteri Keuangan Israel itu menjijikkan, tidak bertanggung jawab, dan menjijikkan,” tegasnya.
Baca: Israel Serang Nablus, 11 Warga Palestina Dilaporkan Tewas. |
Smotrich sebelumnya mengatakan Desa Huwara perlu dimusnahkan. "Saya pikir negara bagian Israel harus melakukannya," katanya dalam sambutan televisi.
Price pun meminta PM Benjamin Netanyahu dan anggota pemerintah lainnya untuk secara terbuka mengutuk komentar tersebut.
Smotrich dan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir bertentangan dengan pemerintahan Presiden AS Joe Biden atas kebijakan kanan-sayap kanan mereka. Ini termasuk janji mereka untuk memperluas pemukiman ilegal di wilayah Palestina yang diduduki.
Washington telah secara publik dan secara pribadi mendesak Pemerintah Netanyahu -,yang dianggap sebagai salah satu yang paling ekstrem dalam sejarah negara itu,- melawan bergerak maju dengan langkah ini.
Israel juga telah menyaksikan protes nasional terhadap rencana oleh Netanyahu untuk melanjutkan langkah-langkah yang akan dilihat sebagai melemahkan Mahkamah Agung dan memberikan politisi lebih banyak kekuasaan atas peradilan.
Di tempat lain, Eugene Finkel, seorang profesor Hubungan Internasional di Universitas John Hopkins Baltimore menulis Twitt bahwa Smotrich tidak "bahkan menginginkan kepura-puraan penyangkalan dengan melakukan outsourcing untuk 'waspada'"
"Kita mungkin menuju ke ledakan besar dan saya tidak berpikir bahkan AS dapat menghentikannya sekarang,” tegas Finkel.
Dalam hampir satu tahun kekerasan, lebih dari 200 warga Palestina dan setidaknya 40 orang Israel terbunuh di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Serangan Israel yang mematikan di kota Tepi Barat Nablus menewaskan sedikitnya 11 warga Palestina pekan lalu dan meninggalkan ratusan lain yang lebih terluka.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News