Sir Graham Brady, politikus Inggris yang bertugas mengumpulkan surat mosi tidak percaya mengatakan bahwa ambang batas 15 persen dari keterwakilan Tory, atau 54 anggota parlemen, sudah terpenuhi.
Ia menyebut mosi tidak percaya ini akan dilakukan di House of Commons pada Senin malam waktu London.
"Ambang batas 15 persen untuk mosi tidak percaya terhadap pemimpin Partai Konservatif bahkan telah terlewati," kata Brady, dikutip dari The Telegraph Online.
"Sesuai dengan aturan, pemungutan suara akan digelar antara pukul 18.00 dan 20.00 waktu lokal pada Senin, 6 Juni. Suara akan langsung dihitung setelahnya," ungkap dia.
Menurut sejumlah analis, PM Johnson kemungkinan akan selamat dari mosi tidak percaya kali kedua pada tahun ini. Namun hasil dari mosi tersebut diyakini akan menjadi pukulan telak bagi kepemimpinannya.
Lebih dari 40 anggota parlemen Tory secara terbuka menyerukan PM Johnson untuk mengundurkan diri dari jabatan ketua partai.
Alasan di balik desakan tersebut adalah terkait sebuah pesta yang dianggap sebagai bentuk pelanggaran aturan covid-19 di tahun 2020. Skandal tersebut masih menjadi sorotan hingga saat ini.
Baca: Imbas Pesta Miras, PM Inggris Boris Johnson Terancam Mosi Tidak Percaya
PM Johnson telah meminta maaf atas skandal tersebut, dan mengaku mengambil tanggung jawab penuh atas apa yang terjadi di bawah kepemimpinannya. Namun, permintaan maaf itu tidak cukup untuk menghentikan desakan mundur yang terus dilontarkan kepada dirinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News