Dalam laporan awal, Andy Beshear mengestimasi jumlah korban tewas berada di kisaran 50 dan 70. Namun seiring berjalannya waktu, ia khawatir angkanya "dapat terus bertambah melampaui 100."
"Dampak tornado ini begitu menghancurkan," ucap Beshear dalam sebuah konferensi pers, dikutip dari CNBC, Sabtu, 11 Desember 2021.
Ia mengaku telah mengaktifkan Garda Nasional di Kentucky untuk membantu proses pencarian dan penyelamatan korban. Lebih dari 180 personelnya dikerahkan ke Kentucky barat, area yang terkena dampak terparah tornado.
"Jumlah korban tewas dapat bertambah secara signifikan," tutur Beshear. Ia meminta semua warga Kentucky yang berada dalam kondisi aman untuk menghindari area-area dan ruas jalan tempat berlangsungnya operasi penyelamatan.
Selain di Kentucky, badai dan tornado juga menerjang lima negara bagian lainnya, baik di wilayah Midwest maupun selatan AS. Namun sejauh ini, jumlah korban jiwa terbanyak masih berada di Kentucky.
Sebuah pabrik di Kentucky roboh dan rata dengan tanah usai diterjang tornado. Ivy Williams, salah seorang warga Kentucky, mengaku sedang mencari istrinya yang terakhir kali dilaporkan ada di area pabrik. "Saya berharap dia selamat di suatu tempat," ujar Williams sembari menangis.
Petugas penyelamat telah mengevakuasi banyak orang dari balik reruntuhan sebuah pabrik di Kentucky. "Beberapa yang kami selamatkan masih hidup, sebagian lainnya meninggal dunia," kata seorang warga lainnya bernama Michael Gordon kepada kantor berita CNN.
Baca: Petugas Evakuasi Banyak Korban Tornado dari Reruntuhan Pabrik di Kentucky
Sementara itu di Washington, Presiden Joe Biden mengatakan bahwa badai dan tornado yang menerjang 6 negara bagian AS sejak Jumat malam kemungkinan adalah "salah satu yang terbesar dalam sejarah negara kita." Ia merujuk pada tornado yang menerjang Kentucky dan juga beberapa negara bagian di wilayah Midwest.
Ia berencana mengunjungi area terdampak tornado, namun masih menanti momen yang tepat agar tidak mengganggu upaya pencarian dan penyelamatan korban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News