Protes pro-Palestina di Prancis. (AFP)
Protes pro-Palestina di Prancis. (AFP)

Rusuh! Demo Perang Gaza di Prancis Disetop setelah Terjadi Bentrokan

Marcheilla Ariesta • 27 April 2024 11:39
Paris: Mahasiswa di salah satu universitas paling bergengsi di Prancis membatalkan protes atas perang Gaza. Pembatalan dilakukan karena terjadi bentrokan jalanan antara kelompok pro-Palestina dan pro-Israel.
 
Para administrator di Institut Studi Politik, atau Sciences Po, salah satu universitas di Paris bertindak untuk meredakan ketegangan yang meningkat di lembaga-lembaga di ibu kota negara tersebut.  Terlebih ketika demonstrasi menyebar di universitas-universitas Amerika Serikat mengenai dampak perang Gaza.
 
Mahasiswa pro-Palestina telah melakukan aksi duduk dan protes selama beberapa hari di universitas berusia 150 tahun tersebut. Beberapa dari mereka memblokir pintu masuk ke universitas dan tenda-tenda didirikan di halaman tengah untuk kamp protes.

Ratusan mahasiswa turun ke jalan kemarin dan polisi bergerak ketika sekitar 50 demonstran pro-Israel tiba sambil berteriak dan perkelahian pun dimulai.
 
Dengan ujian yang dijadwalkan akan segera dimulai, universitas tersebut mengatakan para mahasiswa pro-Palestina telah setuju untuk membatalkan tindakan mereka sebagai imbalan atas “debat internal” tentang hubungan universitas tersebut dengan Israel.
 
“Otoritas universitas juga setuju untuk membatalkan semua proses disipliner terhadap para demonstran,” kata sebuah catatan yang dikirimkan kepada mahasiswa dan fakultas oleh Jean Basseres, administrator Sciences Po, dikutip dari Malay Mail, Sabtu, 27 April 2024.
 
Science Po memiliki program gelar bersama dengan Universitas Columbia di New York dan beberapa mahasiswa Prancis mengambil bagian dalam protes di salah satu institusi Amerika yang paling teradikalisasi akibat protes tersebut.
 
Tadi malam, protes di Paris telah mereda dan jalanan di luar sudah tenang. Para pemimpin protes, yang menuntut studi tentang kemitraan Science Po dengan universitas atau lembaga yang mendukung pemerintah Israel, mengatakan mereka senang dengan janji adanya debat internal.
 
Prancis adalah rumah bagi populasi Yahudi terbesar di dunia setelah Israel dan Amerika Serikat, serta komunitas Muslim terbesar di Eropa.
 
Perang di Gaza dimulai dengan serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober yang mengakibatkan kematian sekitar 1.170 orang, sebagian besar warga sipil.
 
Namun, serangan balasan Israel masih berlangsung hingga kini dan telah menewaskan sedikitnya 34.305 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan wilayah yang dikelola Hamas.
 
Baca juga: Protes Pro-Palestina Meluas di AS, 550 Orang Ditangkap
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan