Sekjen NATO Jens Stoltenberg. (AFP)
Sekjen NATO Jens Stoltenberg. (AFP)

NATO Salahkan Kepemimpinan Afghanistan atas Kemenangan Taliban

Willy Haryono • 13 September 2021 17:03
Brussels: Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg menyalahkan kepemimpinan politik dan militer Afghanistan atas kemenangan kelompok Taliban pada 15 Agustus lalu. Ia menegaskan bahwa tumbangnya pemerintahan Afghanistan bukan salah Amerika Serikat maupun NATO.
 
"Sebagian pasukan keamanan Afghanistan berjuang dengan gagah berani. Tapi mereka tidak mampu mengamankan negara mereka sendiri," kata Stoltenberg, dikutip dari laman Gulf Today, Senin, 13 September 2021.
 
"Kepemimpinan politik Afghanistan gagal menghadapi Taliban dan mencapai solusi damai yang begitu diidam-idamkan masyarakat. Kegagalan kepemimpinan Afghanistan ini berujung pada tragedi seperti yang kita saksikan saat ini," sambungnya dalam sebuah pertemuan dengan sejumlah perwakilan anggota NATO.

Ia mengatakan penarikan pasukan AS dan NATO merupakan sesuatu yang sudah direncanakan jauh-jauh hari. Menurutnya, penarikan pasukan bukanlah penyebab utama tumbangnya pemerintahan Afghanistan.
 
Baca:  NATO Tetap Dukung Afghanistan setelah Penarikan Pasukan
 
Seperti yang berulang kali diucapkan Presiden AS Joe Biden, Stoltenberg menegaskan misi Washington dan NATO di Afghanistan tidak akan berlangsung selamanya. Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah pasukan AS dan NATO di Afghanistan dikurangi secara berkala.
 
"Kami tidak pernah berniat untuk berada di Afghanistan selamanya," tegas Stoltenberg.
 
Taliban, yang kini sudah memulai pemerintahan baru di Afghanistan, sepenuhnya menyalahkan AS dan NATO. Menurut Taliban, aliansi AS dan NATO hanya memanfaatkan perang di Afghanistan untuk mencapai kepentingan mereka, bukan untuk masyarakat lokal.
 
"Saat Amerika pergi, pemerintahan (Afghanistan) tumbang secara otomatis. Karenanya, mereka bertanggung jawab atas krisis ini," tutur Abdulhaq Emad, seorang petinggi Taliban.
 
Aziz Maarej, seorang analis militer, menilai aliansi AS dan sekutu-sekutunya bersama pemerintahan terdahulu di Afghanistan turut berperan dalam kemenangan Taliban.
 
"AS sebenarnya memegang kendali. Tapi mereka menunjuk pejabat-pejabat korup, dan imbasnya dirasakan masyarakat (Afghanistan)," sebut Maarej.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan