Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih, Washington, 3 September 2021. (CHIP SOMODEVILLA / Getty AFP)
Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih, Washington, 3 September 2021. (CHIP SOMODEVILLA / Getty AFP)

Joe Biden Perintahkan Perilisan Dokumen Rahasia 9/11 ke Publik

Willy Haryono • 04 September 2021 09:49
Washington: Presiden Amerika Serikat Joe Biden memerintahkan perilisan dokumen-dokumen rahasia terkait investigasi serangan teroris 9/11 ke publik dalam enam bulan ke depan. Perintah perilisan ini merupakan salah satu janji yang pernah diucapkan Biden dalam masa kampanye pemilu 2020.
 
Perilisan ini juga merupakan respons Biden terhadap tekanan dari sejumlah keluarga korban serangan teroris yang terjadi pada 11 September 2001. Serangan yang dilancarkan al-Qaeda itu menewaskan hampir 3 ribu orang.
 
Sejumlah keluarga korban berpendapat dokumen-dokumen rahasia 9/11 mungkin mengandung bukti adanya dugaan bahwa Arab Saudi, sekutu dekat AS, memiliki kaitan dengan kelompok pembajak yang menabrakkan pesawat ke gedung World Trade Center dan Pentagon.

"Hari ini, saya menandatangani perintah eksekutif, mengarahkan Departemen Hukum dan beberapa agensi relevan lainnya untuk melakukan kajian deklasifikasi dokumen-dokumen terkait investigasi (serangan teroris) 11 September yang dilakukan oleh Biro Investigasi Federal," ucap Biden, dilansir dari laman AFP, Sabtu, 4 September 2021.
 
Perilisan dokumen rahasia ini harus dilakukan "dalam enam bulan ke depan," lanjut Biden.
 
"Kita tidak boleh melupakan rasa sakit keluarga dari 2.977 korban tewas serangan teroris terburuk dalam sejarah AS," ungkap Biden.
 
Baca:  Joe Biden Kenang Semua Sahabatnya di Memorial 9/11
 
Langkah terbaru Biden dilakukan menjelang peringatan 20 tahun 9/11. Terjadinya 9/11 membuat presiden AS kala itu, George W. Bush, memerintahkan invasi ke Afghanistan. Di sana, gerakan Taliban memberikan perlindungan terhadap kepemimpinan al-Qaeda.
 
Biden telah menarik semua pasukan AS dari Afghanistan pada 30 Agustus lalu, menyelesaikan misi Negeri Paman Sam di negara tersebut yang telah berlangsung lebih kurang 20 tahun. Pasukan AS ditarik setelah Afghanistan kembali dikuasai Taliban.
 
Sementara itu dorongan perilisan dokumen investigasi 9/11 terus menguat dari keluarga korban. Banyak dari mereka mencoba menggugat Arab Saudi atas dugaan keterlibatan dalam serangan.
 
Namun Komisi 9/11 bentukan Kongres AS menegaskan, "tidak ada bukti bahwa pemerintah maupun beberapa pejabat tinggi Saudi telah mendanai" al-Qaeda.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan