Dalam peristiwa yang terjadi pada Selasa itu, militer AS mengatakan jet J-11 Tiongkok berada dalam jarak 3 meter dari pesawat B-52 milik AS.
"Selama terjadinya insiden pada malam hari itu, pilot Republik Rakyat Tiongkok terbang dengan cara yang tidak aman dan tidak profesional, menunjukkan kemampuan penerbangan yang buruk dengan melakukan manuver mendekat dengan kecepatan berlebihan yang tidak terkendali. Ia terbang di bawah, di depan, dan dalam jarak 10 kaki (3 meter) dari B-52, menempatkan kedua pesawat dalam bahaya tabrakan," ucap pernyataan Pentagon.
"Kami khawatir pilot ini tidak menyadari seberapa dekat dia menyebabkan tabrakan," tambahnya, seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat, 27 Oktober 2023.
Awal bulan ini, Pentagon mengatakan pesawat militer Tiongkok telah melakukan manuver di dekat pesawat AS hampir 200 kali sejak tahun 2021.
Ketegangan AS-Tiongkok
Pekan lalu, Kementerian Pertahanan Tiongkok mengatakan bahwa Pentagon yang menuduh militernya melakukan pencegatan udara “berisiko dan memaksa” adalah fitnah terencana terhadap Tiongkok dengan motif politik tersembunyi.Hubungan antara Tiongkok dan AS tegang dari waktu ke waktu. Perselisihan antara dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu dipicu beragam hal mulai dari isu Taiwan, catatan hak asasi manusia Tiongkok, hingga aktivitas militer di Laut China Selatan.
Namun belakangan, AS sangat ingin menghidupkan kembali komunikasi militer-ke-militer dengan Tiongkok.
Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi memulai kunjungan yang telah lama dinantikan ke Washington pada hari Kamis lalu, ketika AS dan Tiongkok berupaya mengatasi perbedaan strategis mendalam dan membuka jalan bagi pertemuan puncak yang diharapkan antara Presiden Joe Biden dan Presiden Xi Jinping.
Baca juga: Panas di Udara! Jet Tempur Tiongkok Cegat Pesawat Mata-Mata AS
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News