Pada Selasa, 4 April 2023, Trump mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan perihal pemalsuan catatan bisnis, termasuk seputar pembayaran uang USD130.000 kepada bintang film dewasa Stormy Daniels selama kampanye pemilu AS 2016.
Uang tutup mulut ini dibayarkan ke Daniels oleh mantan pengacara Trump, Michael Cohen. Kasus itu menjadikan Trump sebagai mantan presiden AS pertama yang diadili dalam penyelidikan pidana.
Trump membantah memiliki hubungan dengan Daniels. Ia justru menuduh jaksa telah melakukan penyelidikan palsu bermotif politik yang bertujuan melemahkan kampanyenya menuju pemilu AS 2024.
Biden relatif bungkam tentang kasus yang menimpa Trump. Gedung Putih sejauh ini menolak memberikan komentar tentang dakwaan terhadap Trump.
Selama pertemuan dengan Dewan Penasihat Sains dan Teknologi pada Selasa siang, seorang reporter menekan Biden untuk berkomentar mengenai Trump. "Apakah dakwaan terhadap pendahulu Anda telah memecah belah politik?" tanya reporter tersebut.
Menolak menjawab, Biden tersenyum dan tertawa. Sekelompok reporter yang tadi ada bersama Biden dikawal keluar dari pertemuan tertutup tersebut.
Biden maju pada 2020 melawan Trump dengan kampanye yang menekankan pada persatuan, berjanji untuk menyatukan Partai Demokrat dan Republik Namun, Partai Republik atau GOP berpendapat bahwa masa jabatan Biden sebagai presiden, telah memecah belah warga AS.
Sebelumnya, juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre menolak berkomentar mengenai dakwaan Trump. Ia mengutip kebijakan lama yang melarang komentar terhadap penyelidikan terbuka yang masih berlangsung.
"Saya tidak akan berkomentar tentang hal itu," tegasnya, mengutip dari laman Newsweek. Ia menambahkan bahwa proses pengadilan seperti itu bukan fokus presiden.
"Presiden akan fokus pada rakyat Amerika, seperti yang ia lakukan setiap hari. Ini bukan sesuatu yang menjadi fokus baginya. Ia akan fokus pada hal-hal seperti memastikan bahwa kami terus menurunkan harga untuk rakyat Amerika," tutur Jean-Pierre.
Pendukung Trump dari GOP telah bersatu untuk mendukungnya dalam menghadapi dakwan hukum. Mereka mengeklaim bahwa penuntutan hukum terhadap Trump tidak adil.
Sementara itu, jajaran pendukung Demokrat bersorak gembira atas apa yang mereka anggap sebagai konsekuensi hukum bagi Trump. (Vania Augustine Dilia)
Baca juga: Kesal Didakwa, Trump: Satu-satunya Kejahatan Saya adalah Membela Negara Ini
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id