Warga berjalan melewati Bank Sentral Afghanistan di Kabul, 10 Oktober 2021. (Wakil KOHSAR / AFP)
Warga berjalan melewati Bank Sentral Afghanistan di Kabul, 10 Oktober 2021. (Wakil KOHSAR / AFP)

Hakim AS Sebut Korban 9/11 Tak Berhak Terima Aset Bank Afghanistan

Willy Haryono • 27 Agustus 2022 19:08
Manhattan: Seorang hakim Amerika Serikat (AS) merekomendasikan agar korban serangan 11 September 2001 (9/11) tidak seharusnya menerima aset miliaran dolar milik Bank Sentral Afghanistan. Aset itu dibekukan Pemerintah AS usai kelompok Taliban menguasai kembali Afghanistan pada Agustus 2021.
 
Presiden AS Joe Biden sempat mengatakan bahwa separuh dari aset itu akan diberikan kepada korban 9/11, terkait dengan keterlibatan al-Qaeda dan Afghanistan dalam serangan teroris tersebut.
 
Namun menurut hakim Sarah Netburn di Manhattan pada Jumat kemarin, Da Afghanistan Bank (DAB) kebal dari yurisdiksi, dan membiarkan penyitaan aset terjadi sama saja secara efektif mengakui Taliban sebagai Pemerintah Afghanistan. Netburn mengatakan pengakuan seperti itu hanya bisa dilakukan oleh seorang presiden AS.

"Korban-korban Taliban sudah berjuang untuk keadilan, akuntabilitas dan kompensasi selama bertahun-tahun. Mereka memang berhak atas itu," tulis Netburn.
 
"Tapi aturan hukum membatasi kompensasi seperti apa yang bisa diperbolehkan pengadilan, dan batasan-batasan itu menetapkan bahwa aset-aset DAB berada di luar wewenang pengadilan," sambungnya, dikutip dari Middle East Eye, Sabtu, 27 Agustus 2022.
 
Rekomendasi Netburn akan dikaji ulang Hakim Distrik George Daniels di Manhattan, yang juga menangani masalah aset DAB ini. Nantinya Daniels akan memutuskan untuk menerima atau tidak menerima rekomendasi Netburn.
 
Baca:  Joe Biden Cairkan Aset Beku Afghanistan
 
Keputusan Netburn merupakan sebuah kekalahan bagi empat grup kreditur yang menggugat berbagai terdakwa, termasuk al-Qaeda, yang dianggaung bertanggung jawab atas peristiwa 9/11. 
 
Saat terjadinya serangan 9/11, pemerintah Afghanistan berada di bawah kekuasaan Taliban, yang disebut AS sengaja membiarkan al-Qaeda beroperasi di negara tersebut.
 
AS mengusir Taliban dan al-Qaeda di akhir 2001, namun Taliban kembali berkuasa di Afghanistan tahun lalu. Aset DAB pun langsung dibekukan, tak lama usai seluruh pasukan AS ditarik dari Afghanistan.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan