"Seperti yang sudah disepakati kemarin di Washington DC, lewat mediasi oleh pihak AS, Armenia akan mematuhi gencatan senjata penuh mulai pukul 08.00," tulis PM Pashinyan, dikutip dari laman Tass.
Pada Minggu malam, jajaran diplomat Armenia dan Azerbaijan menandantangani gencatan senjata kemanusiaan untuk Nagorno-Karabakh lewat mediasi AS. Ini merupakan perjanjian gencatan senjata ketiga usai konflik antar kedua negara meletus pada 27 September.
Dua gencatan senjata sebelumnya yang dimediasi oleh Rusia berakhir gagal karena Armenia dan Azerbaijan masih saling serang.
Pengumuman gencatan senjata ketiga disampaikan berlangsungnya diskusi antara Wakil Menteri Luar Negeri AS Stephen Biegun, Menlu Armenia Zohrab Mnatsakanyan, dan Menlu Azerbaijan Jeyhun Bayramov.
Jumat kemarin, menlu Armenia dan Azerbaijan berdialog dengan Menlu AS Mike Pompeo di Washington. Kala itu Pompeo mendorong kedua negara untuk mematuhi gencatan senjata sebelumnya dan mencari solusi damai.
"Selamat kepada Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan dan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev yang baru saja menyetujui gencatan senjata. Banyak nyawa akan terselamatkan. Saya bangga kepada tim Pompeo dan Biegun yang mendorong perjanjian ini," tulis Presiden AS Donald Trump.
Nagorno-Karabakh diakui komunitas internasional sebagai bagian dari Azerbaijan, namun berada di bawah kendali etnis Armenia.
Baca: Sekjen PBB Kecam Berlanjutnya Ketegangan di Nagorno-Karabakh
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News