Sekelompok warga juga mengantre dengan sabar di sebuah tempat pemungutan suara di area Madison Square Garden. Beberapa arena olahraga dijadikan TPS karena banyaknya jadwal pertandingan yang ditunda atau dibatalkan akibat pandemi virus korona (covid-19).
Sempat menjadi pusat penyebaran covid-19, New York memulai jadwal pemungutan suara dini menjelang pilpres AS yang dijadwalkan berlangsung pada 3 November mendatang. Semua warga memakai masker, dan siap menanti selama berjam-jam sebelum dibukanya TPS.
Media lokal AS melaporkan adanya antrean panjang di sejumlah TPS di New York pada hari Minggu. "Saya senang bisa menanti di antrean seperti ini," kata Jerad Ashby, seorang pendukung calon presiden AS dari Partai Demokrat Joe Biden, kepada kantor berita AFP.
"Saya rasa kita semua harus menggunakan hak suara, dan saya senang bisa berada di sini," sambungnya, dilansir dari laman TRT World.
Menurutnya, AS harus memiliki seorang pemimpin yang baik dan mau berjuang untuk seluruh elemen masyarakat. Meski New York dikenal sebagai basis Demokrat, Ashby mengaku harus tetap menggunakan suaranya.
New York bukan bagian dari beberapa negara bagian krusial yang dapat menentukan pemenang dalam pilpres AS.
"Hal terpenting adalah bukan sekadar menang, tapi menang dalam jumlah besar," ungkap Ashby.
Kennetth Scarlett, yang bekerja di bidang marketing, sepakat dengan pernyataan Ashby. "Saya ingin Trump tersingkir sekuat mungkin," sebutnya.
Lisa, pekerja finansial yang menolak menyebutkan nama belakangnya, mengaku siap mengantre berjam-jam untuk menggunakan hak suara. "Pada 2016, terlalu banyak orang yang berpuas diri dan tidak keluar untuk memilih," ujarnya.
Pada 2016, sejumlah lembaga survei memprediksi Hillary Clinton akan menang dalam pilpres. Namun kejutan terjadi, dan Donald Trump terpilih menjadi presiden AS.
"Kali ini, kita tidak bisa membiarkan hal itu terjadi lagi," pungkas Lisa.
Baca: Warga Florida Gunakan Hak Suara Lebih Awal dalam Pilpres AS
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News