Lebih dari 1.800 orang terluka juga terluka dalam gempa berkekuatan dahsyat tersebut.
"Urgensi terbesar kami adalah peralatan medis. Kami mulai mengirimkan obat-obatan dan personel medis ke fasilitas terdampak," tutur Henry, dilansir dari laman CNN, Minggu, 15 Agustus 2021.
"Kami telah mengevakuasi sejumlah korban yang membutuhkan perawatan khusus. Evakuasi akan dilanjutkan hari ini dan besok," sambungnya.
Baca: 304 Orang Tewas dalam Gempa Haiti Berkekuatan 7,2 Magnitudo
Status darurat terkait gempa di Haiti diberlakukan untuk Western Department, Southern Department, Nippes, dan Grand'Anse.
Sementara itu, sebuah rumah sakit di kota Jeremie kewalahan menerima korban luka gempa. "Ada begitu banyak pasien yang berdatangan," ucap seorang staf di Rumah Sakit Saint Antoine kepada CNN."
"Kebutuhan medis di rumah sakit kami tidak mencukupi untuk merawat semua pasien," lanjutnya.
Menurut data Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa berlokasi sekitar 12 kilometer dari Saint-Louis-du-Sud dengan kedalaman 10 km.
"Ada laporan kerusakan signifikan terhadap rumah, jalan raya, dan infrastruktur," tutur juru bicara Palang Merah Amerika Katie Wilkes.
Martine Moise, istri dari PM terdahulu yang tewas dibunuh, mengaku "terluka" usai menerima kabar mengenai gempa bumi yang memicu kerusakan parah di selatan Grand'Anse.
"Saya turut bersedih untuk anak-anak, para ibu, orang lanjut usia, dan semua korban dari gempa ini," sebut Martine.
"Saudara-saudaraku semua, kita harus bahu-membahu dalam mendemonstrasikan solidaritas. Saya akan selalu berada di samping kalian semua," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News