"Tahun ini Indonesia telah menjadi bagian dari troika G20 bersama dengan Saudi Arabia dan Italia.," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat berada di Bari, sekitar 431 kilometer dari Roma, Italia, pada Senin malam, 28 Juni.
"Dalam pertemuan-pertemuan tersebut, secara singkat saya menjelaskan visi presidensi Indonesia, yaitu memusatkan perhatian pada pemulihan global pascapandemi," sambungnya, dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri pada Selasa, 29 Juni 2021.
Baca: Italia dan Kanada Dukung Presidensi Indonesia di G20 pada 2022
Menlu Retno menjelaskan bahwa pemulihan yang dimaksud adalah "pemulihan kuat, inklusif, dan bermanfaat." Tidak hanya untuk anggota G20, manfaat pemulihan juga harus dirasakan semua negara di dunia.
Nantinya di posisi presidensi G20, Indonesia disebut Menlu Retno akan berperan sebagai "bridge builder" dalam memastikan kepentingan negara-negara berkembang tercermin dalam semua keputusan G20.
Presidensi G20 Indonesia tahun depan akan mendorong sejumlah isu prioritas, antara lain produktivitas, ketahanan, keberlanjutan, kemitraan, dan kepemimpinan global.
"Indonesia akan mendorong terciptanya lingkungan yang kondusif bagi pembangunan yang berkelanjutan, inklusif dan hijau, termasuk melalui penguatan ekonomi digital, pemberdayaan perempuan dan pemuda," ungkap Menlu Retno.
"Saya berbesar hati karena seluruh negara yang saya temui menyatakan dukungan kuat mereka bagi keberhasilan Presidensi G20 Indonesia," sambungnya.
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dijadwalkan berlangsung di Matera, Italia pada Selasa ini. Tadi malam, Menlu Retno telah melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Brunei Darussalam, Menlu India, Menlu Jepang, Menlu Singapura, dan Menlu Spanyol.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News