Vaksin covid-19 dari AstraZeneca dari skema COVAX juga didapat Indonesia. Foto: BPMI
Vaksin covid-19 dari AstraZeneca dari skema COVAX juga didapat Indonesia. Foto: BPMI

AS Kirimkan 25 Juta Vaksin Covid-19 Tahap Pertama Melalui COVAX

Marcheilla Ariesta • 04 Juni 2021 14:56
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menguraikan rencananya untuk memberikan tahap pertama dari 80 juta dosis vaksin virus korona yang akan mereka distribusikan secara global. Sebanyak 75 persen vaksin disalurkan melalui program COVAX.
 
"Kami membagikan dosis ini bukan untuk mengamankan bantuan atau mengekstraksi konsesi," kata Biden dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Channel News Asia, Jumat, 4 Mei 2021.
 
"Kami membagikan vaksin ini untuk menyelamatkan nyawa dan memimpin dunia dalam mengakhiri pandemi, dengan kekuatan teladan kami dan dengan nilai-nilai kami," imbuhnya.

Biden sebelumnya berjanji untuk mengekspor 80 juta dosis vaksin covid-19 ke seluruh dunia pada akhir bulan ini. Komitmen tersebut muncul di tengah tekanan dari negara lain terkait vaksin covid-19 yang tengah berjuang mendapatkan vaksin covid-19.
 
"Proses untuk mengekspor 25 juta (pengiriman vaksin) pertama sedang berlangsung," kata koordinator respons covid-19 Gedung Putih, Jeff Zients.
 
"Kami akan memenuhi komitmen presiden sebesar 80 juta dosis pada akhir Juni," serunya.
 
Dia mengatakan tahap pertama berasal dari pasokan dosis federal dan akan terdiri dari kombinasi tiga vaksin dengan otorisasi penggunaan darurat AS saat ini, yaitu Johnson dan Johnson, Moderna, dan Pfizer-BioNTech. Sementara itu, vaksin yang dibuat oleh AstraZeneca belum mendapatkan otorisasi AS.
 
COVAX adalah skema internasional yang didirikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang bermaksud untuk mendapatkan vaksin yang cukup untuk 30 persen populasi di 92 wilayah peserta termiskin. Para negara donor yang menanggung biayanya.
 

 
Rencananya, dari 25 juta dosis pertama ini, sebanyak tujuh juta dialokaskan untuk Asia, terutama India, Nepal, Bangladesh, Pakistan, Sri Lanka, Afghanistan, Vietnam, Papua Nugini, dan Taiwan.
 
Sekitar enam juta dialokasikan untuk negara-negara di Amerika Selatan dan Tengah dan Karibia, termasuk Brasil, Argentina, Kolombia, Kosta Rika, Peru, Guatemala dan Haiti.
 
Dan lima juta dicadangkan untuk Afrika dan akan didistribusikan melalui koordinasi dengan Uni Afrika.

Vaksin Slank untuk Indonesia

Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
 
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
 
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan