Melalui Twitter, dilansir dari laman Anadolu Agency, Sabtu, 28 Agustus 2021, deputi juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan bahwa sekitar 4.200 orang telah dievakuasi dari Kabul dalam 12 jam terakhir.
Ini merupakan kesekian kalinya pengungsi asal Afghanistan tiba di AS usai terjadinya eksodus di Kabul menyusul berkuasanya kelompok Taliban pada 15 Agustus lalu. Misi AS dalam mengevakuasi warga mereka dan masyarakat lokal Afghanistan dijadwalkan berakhir pada 31 Agustus mendatang.
Setelah tiba di Bandara Internasional Dulles, para pengungsi Afghanistan dibawa ke beberapa pangkalan militer untuk prosedur lebih lanjut di bidang kesehatan dan keamanan.
Jurnalis media Anadolu Agency menyaksikan beberapa pengungsi Afghanistan yang memakai gelang tangan bertuliskan "Hello."
Jalannya evakuasi tidak berlangsung mulus. Selain masalah keamanan di Kabul, para pengungsi harus menghadapi isu lain begitu tiba di Negeri Paman Sam.
Para pengungsi dikabarkan harus menunggu lama di dalam pesawat atau landasan pacu bandara Dulles selama hampir 20 jam. Waktu tunggu yang begitu lama tidak itu juga tidak didukung oleh pemberian makanan dan minuman.
Jubir Kementerian Pertahanan dan Gedung Putih mengatakan bahwa ketidaknyamanan tersebut terjadi karena ketatnya prosedur pengecekan perbatasan. Washington berjanji untuk memperbaiki masalah tersebut.
Sementara itu di Afghanistan, Taliban menegaskan bahwa AS harus sudah mengakhiri misi evakuasinya sesuai janji, yakni 31 Agustus. Sejumlah negara sekutu AS mau tak mau harus mengikuti arahan, dan sebagian sudah mengakhiri misi evakuasi mereka.
Sejak proses evakuasi dimulai pada 14 Agustus, AS telah mengevakuasi hampir 109.200 orang dari Afghanistan, ungkap Jean-Pierre.
Baca: AS Lanjutkan Misi Evakuasi dari Afghanistan 'Hingga Momen Terakhir'
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News