Inggris juga akan menerbitkan pembaruan untuk keamanan, pertahanan, dan kebijakan luar negerinya, yang dikenal sebagai Tinjauan Terintegrasi pada hari Senin, yang menjelaskan bagaimana London akan menanggapi ancaman dunia yang semakin meningkat.
Sejak pembaruan terakhir kebijakan Inggris pada 2021, Rusia telah menginvasi Ukraina dan ketegangan dengan China meningkat.
Inggris, AS, dan Australia mengumumkan skema AUKUS (Australia-UK-US) pada 2021 sebagai bagian dari upaya melawan jejak militer Tiongkok yang semakin meningkat di kawasan Indo-Pasifik.
Pertemuan di San Diego pada hari Senin ini diperkirakan akan memutuskan langkah selanjutnya bagi Australia untuk menerima kapal selam bertenaga nuklir.
PM Sunak memuji aliansi AUKUS pada Sabtu kemarin, dan mengatakan bahwa kemitraan semacam itu memberikan gambaran mengenai pendekatan Inggris.
"Di masa-masa sulit, aliansi global Inggris adalah sumber kekuatan dan keamanan terbesar kami," katanya, seperti dikutip dari laman Al Arabiya News.
"Saya bepergian ke Amerika Serikat untuk meluncurkan tahap berikutnya dari program kapal selam nuklir AUKUS, sebuah proyek yang mengikat ikatan dengan sekutu terdekat kami dan memberikan keamanan, teknologi baru, dan keuntungan ekonomi di dalam negeri," sambungnya.
Di bawah kesepakatan AUKUS awal yang diumumkan di tahun 2021, AS dan Inggris sepakat memberi Australia teknologi dan kemampuan untuk kapal selam bertenaga nuklir.
Inggris mengatakan bahwa AUKUS, di mana Amerika Serikat untuk kali pertamanya berbagi teknologi propulsi nuklir sejak 1950-an, akan membantu menciptakan lapangan kerja baru di Inggris dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lamban.
Baca juga: Australia Bakal Punya Lima Kapal Selam Nuklir Baru pada 2030
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News