Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin rapat virtual seputar Krimea dan Sevastopol dari Moskow, 17 Maret 2023. (Mikhail METZEL / SPUTNIK / AFP)
Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin rapat virtual seputar Krimea dan Sevastopol dari Moskow, 17 Maret 2023. (Mikhail METZEL / SPUTNIK / AFP)

Putin Kunjungi Krimea usai ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan

Willy Haryono • 19 Maret 2023 09:56
Moskow: Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan perjalanan ke Krimea untuk menandai peringatan sembilan tahun aneksasi semenanjung tersebut dari Ukraina, Sabtu, 18 Maret 2023. Kunjungan dilakukan satu hari setelah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Putin yang dituding telah melakukan kejahatan perang di Ukraina.
 
Melansir dari laman PBS News Hour, Putin mengunjungi sekolah seni dan pusat kegiatan anak-anak, yang merupakan bagian dari proyek pengembangan taman bersejarah di situs koloni Yunani kuno di Krimea, kata kantor berita negara Rusia.
 
Jumat lalu, ICC menuduh Putin bertanggung jawab secara pribadi atas langkah deportasi ilegal anak-anak dari Ukraina ke Rusia selama berlangsungnya invasi yang dimulai sejak Februari 2022.

Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina di tahun 2014, sebuah langkah yang dikecam sebagian besar komunitas internasional sebagai tindakan ilegal. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah menuntut Rusia menarik diri dari Krimea serta beberapa wilayah yang didudukinya sejak invasi tahun lalu.
 
Putin tidak menunjukkan niat untuk melepaskan wilayah aneksasi mau pun pendudukan. Sebaliknya, ia justru menekankan pentingnya mempertahankan Krimea bagi Federasi Rusia.
 
"Jelas, masalah keamanan menjadi prioritas utama Krimea dan Sevastopol saat ini," kata Putin, merujuk pada kota terbesar di Krimea. "Kami akan melakukan semua yang diperlukan untuk menangkis ancaman apa pun," sambungnya.
 
Putin dikabarkan menaiki sebuah pesawat untuk menempuh jarak sejauh 1.821 kilometer dari Moskow ke Sevastopol. Di sana, ia mengambil kemudi mobil yang membawanya berkeliling kota, menurut keterangan gubernur yang dilantik Moskow, Mikhail Razvozhaev.
 
Surat perintah penangkapan ICC adalah yang pertama dikeluarkan terhadap pemimpin Rusia, salah satu dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Pengadilan yang berkedudukan di Den Haag, Belanda itu juga mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Maria Lvova-Belova, Komisioner Hak Anak di Kantor Presiden Federasi Rusia.
 
Langkah ICC ditolak mentah-mentah oleh Rusia, namun disambut baik Ukraina sebagai terobosan besar. Namun, kemungkinan Putin diadili di ICC sangat kecil karena Rusia bukan negara yang mengakui yurisdiksi ICC.
 
Terlepas dari tindakan ICC dan implikasinya terhadap Putin, PBB dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan bahwa kesepakatan ekspor gandum dan biji-bijian dari Ukraina ke negara-negara di Afrika, Timur Tengah, dan Asia telah diperpanjang.
 
Baca juga:  Gunakan Mobil, Putin Lintasi Jembatan Krimea yang Diserang Bom
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan