Jembatan jalan dan rel sepanjang 19 km, yang dibuka secara pribadi oleh Putin pada 2018, dibom pada 8 Oktober dalam serangan yang menurut Rusia dilakukan oleh Ukraina.
Putin, didampingi oleh Wakil Perdana Menteri Marat Khusnullin, berada di belakang kemudi Mercedes. Dia menanyakan pertanyaan tentang di mana serangan itu terjadi.
"Kami mengemudi di sisi kanan," kata Putin saat melintasi jembatan, dalam kutipan CNA, Selasa, 6 Desember 2022.
"Sisi kiri jembatan, seperti yang saya pahami, dalam kondisi kerja, tapi tetap harus diselesaikan. Masih sedikit rusak, kita perlu membawanya ke kondisi ideal,"lanjutnya.
Putin juga menyusuri bagian jembatan yang terbesar di Eropa, untuk memeriksa bagian yang masih terlihat hangus. Ukraina tidak pernah mengaku bertanggung jawab atas pengeboman jembatan pada pagi hari tanggal 8 Oktober 2022, sehari setelah ulang tahun ke-70 Putin.
Sementara Dinas Keamanan Federal Rusia mengatakan, serangan itu diorganisir oleh intelijen militer Ukraina.
Ledakan tersebut menghancurkan satu bagian jembatan jalan, dan menghentikan sementara lalu lintas yang melintasi Selat Kerch. Ledakan itu juga menghancurkan beberapa kapal tanker bahan bakar di kereta yang menuju semenanjung Krimea yang dicaplok dari negara tetangga Rusia selatan.
Rusia pada tahun 2014 mencaplok Krimea, yang dipindahkan dari Soviet Rusia ke Soviet Ukraina pada tahun 1954 oleh pemimpin Soviet saat itu Nikita Khrushchev dan diakui oleh Rusia pada tahun 1994 setelah runtuhnya Uni Soviet.
Ukraina telah berjanji untuk mengembalikan Krimea, yang bergantung pada jembatan untuk pasokan. Perusahaan sekutu Putin Arkady Rotenberg membangun struktur besar, yang merupakan jembatan terpanjang di Eropa. Putin telah lama memuji proyek tersebut, membual pada satu titik bahwa Tsar Rusia dan para pemimpin Soviet telah bermimpi untuk membangunnya tetapi tidak pernah melakukannya. (Mustafidhotul Ummah)
Baca: 2.500 Anjing Laut Mati Secara Misterius di Pesisir Rusia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News