Presiden AS Joe Biden. (AFP)
Presiden AS Joe Biden. (AFP)

Joe Biden Prediksi Gencatan Senjata di Gaza Dimulai Senin Pekan Depan

Marcheilla Ariesta • 27 Februari 2024 12:30
New York: Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan, ada kemungkinan gencatan senjata di Gaza akan berlangsung Senin pekan depan. Hal ini ia sampaikan dalam kampanyenya di New York.
 
Dikutip dari laman Al Jazeera, Selasa, 27 Februari 2024, seorang reporter bertanya, "Apa yang bisa Anda sampaikan kepada kami mengenai gencatan senjata?"
 
Biden menjawab, "Saya berharap melihat gencatan senjata pada Senin. Kesepakatan belum tercapai, namun penasihat keamanan nasional saya mengatakan, kita bisa melakukan gencatan senjata pada Senin."

Namun, menurut Al Jazeera, yang disampaikan Joe Biden belum benar-benar bisa dipercaya. Sebab, ia kerap mengatakan 'tidak bersungguh-sungguh dengan yang ia sampaikan'.
 
"Hal lainnya adalah, jika mereka tidak melakukan hal tersebut, bisa jadi Presiden Joe Biden mengirimkan pesan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa ia mengharapkan adanya gencatan senjata," analisis Al Jazeera.
 
Meski demikian, kata mereka, kata-kata Biden sangat penting. Pasalnya, ia tidak menyampaikan gencatan senjata sementara, melainkan gencatan senjata.
 
"Amerika Serikat telah berusaha sekuat tenaga untuk tidak menyerukan gencatan senjata. Dia (Biden) mengatakan 'gencatan senjata'," sambung media tersebut.
 
Ini, lapor Al Jazeera, menjadi pernyataan Biden yang sangat jelas untuk pertama kalinya. 
 
Sementara itu, militer Israel  mengusulkan rencana untuk mengevakuasi warga sipil dari Rafah, Jalur Gaza. Hal ini disampaikan setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu berencana melakukan serangan lebih jauh atau invasi darat ke Kota Rafah, Gaza Selatan. 
 
Pemerintah asing dan organisasi bantuan telah berulang kali menyatakan kekhawatiran bahwa operasi semacam itu akan menimbulkan banyak korban sipil di Rafah, di mana sekitar 1,4 juta warga Palestina, yang kebanyakan dari mereka mengungsi dari daerah lain. 
 
Militer Israel mempresentasikan kepada Kabinet Perang sebuah rencana untuk mengevakuasi penduduk dari daerah-daerah pertempuran di Jalur Gaza, dan dengan rencana operasional yang akan datang. Pernyataan itu tidak memberikan rincian tentang bagaimana atau di mana warga sipil akan dipindahkan.
 
Pengumuman itu muncul setelah pakar Mesir, Qatar, dan AS bertemu di Doha, yang juga dihadiri oleh perwakilan Israel dan Hamas. Perkumpulan itu membicarakan mengenai upaya terbaru untuk mengamankan gencatan senjata sebelum bulan suci Ramadan.
 
Baca juga: Israel Kembali Operasi di Rafah, Biden Desak Perlindungan Warga Palestina
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan