Badan hak asasi manusia Peru menyerukan penyelidikan atas kematian tersebut, 12 di antaranya terjadi di tengah bentrokan antara pasukan keamanan dan pengunjuk rasa yang berusaha menguasai bandara di kota Juliaca, dekat perbatasan Bolivia.
Mengutip dari laman The Washington Post, Senin, 9 Januari 2023, ini adalah jumlah korban tewas tertinggi sejak kerusuhan anti-pemerintah Peru dimulai pada awal Desember 2022, setelah pemecatan dan penangkapan Castillo.
Dari 12 korban tewas di Juliaca, satu di antaranya adalah remaja berusia 17 tahun. Korban tewas ke-13 ada di kota Chucuito, tempat sejumlah pengunjuk rasa memblokade jalan raya.
Penerus Castillo, Dina Boluarte, telah mendukung rencana untuk memajukan pemilihan umum presiden dan kongres pada 2024 dari yang semula dijadwalkan 2026. Ia juga menyatakan dukungan untuk penyelidikan yudisial mengenai apakah pasukan keamanan telah bertindak dengan kekuatan berlebihan.
Tetapi janji Boluarte gagal meredakan kerusuhan, setelah sempat terhenti sejenak pada momen libur Natal dan Tahun Baru. Setelah liburan berakhir, aksi protes berlanjut di beberapa daerah termiskin di Peru, di mana ada dukungan kuat terhadap Castillo.
Secara nasional, aksi protes dilaporkan berlangsung di sekitar 13 persen provinsi Peru hingga Senin kemarin. Dala aksi protes ini, demonstran memblokade berbagai ruas jalan, menghalangi pengemudi truk dalam mengirimkan berbagai bahan pokok ke pasar.
Dengan jatuhnya korban jiwa pada Senin kemarin, jumlah orang yang tewas dalam bentrokan dengan pasukan keamanan di Peru meningkat menjadi 34 orang. Ratusan lainnya telah dirawat akibat cedera.
Pemerintah Boluarte menuduh mantan Presiden Bolivia Evo Morales turut memicu kerusuhan. Senin kemarin, para pejabat Peru mengeluarkan perintah yang melarang Morales untuk memasuki Peru dengan alasan keamanan nasional.
Otoritas Peru mengatakan bahwa delapan sekutu Morales - yang juga dilarang masuk - baru-baru ini melakukan perjalanan ke Peru untuk mengkoordinasikan kegiatan aksi protes di wilayah perbatasan.
Castillo, seorang pemula politik yang tinggal di sebuah rumah berlantai dua di dataran tinggi Andes sebelum pindah ke istana kepresidenan, meraih kemenangan tipis dalam pemilu tahun lalu.
Baca: Mantan Presiden Peru Sebut Penahanannya sebagai 'Balas Dendam Politik'
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News