Macron dijadwalkan berbicara dengan pemimpin sayap kanan Marine Le Pen dan kepala partai politik lainnya di istana Elysee. Ia bertekad mencari solusi agar pemerintahan periode keduanya yang baru berjalan dua bulan ini tidak runtuh.
Menurut keterangan Istana Elysee, dikutip dari AFP, Selasa, 21 Juni 2022, Borne telah menawarkan pengunduran dirinya kepada Macron. Permohonan itu langsung ditolak.
Bagi Macron, hal terpenting saat ini adalah "tetap bertugas dan bertindak" sesuai jabatan masing-masing. Sementara dirinya akan fokus mencari "solusi konstruktif" lewat pembicaraan dengan kubu oposisi.
Macron dijadwalkan berbicara dengan Christian Jacob, kepala sebuah partai sayap kanan Prancis yang tidak terlalu dikenal. Namun partai tersebut kemungkinan akan digandeng Macron agar pemerintahannya mendapat suara mayoritas.
Baca: Kehilangan Mayoritas Parlemen Prancis, Macron Berupaya Selamatkan Kekuasaan
Pemimpin Partai Sosialis Prancis Olivier Faure dan Fabien Roussel dari Partai Komunis juga akan bertemu Macron. Pemimpin sayap kiri Jean-Luc Melenchon tidak dijadwalkan berbicara dengan presiden.
Pertemuan yang paling mendapat sorotan adalah antara Macron dan Le Pen, dua tokoh terdepan dalam dua pilpres Prancis terdahulu.
"Tujuan pertemuan adalah membangun solusi untuk melayani masyarakat Prancis di saat tidak tercapainya mayoritas alternatif," ujar keterangan Elysee.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News