Ilustrasi penjara. (AFP)
Ilustrasi penjara. (AFP)

Rusia Tahan 2 Jurnalis Turki yang Diduga Mata-Mata

Medcom • 22 Desember 2021 19:03
Khakassia: Dua jurnalis Turki dari kantor berita GZT telah ditahan atas tuduhan "spionase" saat sedang membuat karya dokumenter mengenai kehidupan dan budaya etnis Turki di wilayah Khakassia, Rusia.
 
Menurut keterangan di situs GZT, semua barang milik kedua jurnalis telah disita dan seluruh data digital mereka dihapus secara paksa oleh otoritas Rusia selama penahanan di depan hotel tempat mereka menginap.
 
Dilansir dari TRT World, Rabu, 22 Desember 2021, kedua jurnalis diketahui bernama Nazgul Kenzhetay dan Emin Karacak. berasal dari situs berita Turki, GZT. Keduanya ditahan sejak 16 Desember lalu.

Kenzhetay dan Karacak telah dibawa ke pusat repatriasi di Abakan, Khakassia. Keduanya dimasukkan ke dalam sel terpisah, dan diperkirakan akan dideportasi ke negara mereka setelah 10 hari penahanan.
 
Namun menurut keterangan kedua jurnalis, otoritas Rusia memperlambat proses deportasi dan memperpanjang masa tahanan mereka.
 
Manajemen GZT mengatakan, Kenzhetay dan Karacak ditahan dalam kondisi buruk. Pelanggaran HAM terhadap keduanya juga diduga terjadi di pusat repatriasi.
 
GZT melaporkan bahwa pusat repatriasi tempat kedua jurnalisnya ditahan tidak memiliki fasilitas pemanas di tengah cuaca dingin. Tidak hanya itu, pendingin ruangan juga sengaja dihidupkan sehingga mereka menjadi sakit.
 
Baca:  Jumlah Jurnalis yang Dipenjara Capai Angka Tertinggi Baru Sepanjang 2021
 
Media tersebut menambahkan, sel tempat tinggal kedua jurnalis dipantau kamera selama 24 jam selama sepekan. Telepon genggam mereka juga terus diperiksa secara berkala, sehingga dapat dikategorikan sebagai pelanggaran privasi.
 
Warga Turki di Khakassia yang mengetahu penangkapan ini dikabarkan berusaha mengirim makanan dan minuman kepada kedua jurnalis.
 
Menurut laporan media Rusia, keduajurnalis sedang melakukan "propaganda anti-Rusia, melakukan aksi mata-mata, dan mencoba menunjukkan bahwa orang-orang Turki hidup dalam kondisi yang keras di bawah kekuasaan Rusia."
 
Sebelumnya, Kenzhetay dan Karacak sempat ditahan saat bekerja di Sakha dan Republik Altai, Rusia. Mereka dikenai denda dan dibebaskan saat itu juga. (Nadia Ayu Soraya)

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan