Juru Bicara Pentagon John Kirby mengatakan, tawaran yang disampaikan Selasa, 8 Maret 2022 tersebut memicu kekhawatiran seluruh sekutu NATO.
Baca: Harapan Palsu, Polandia Bantah Kirim Jet Tempur untuk Bantu Ukraina.
“Kami akan terus berkonsultasi dengan Polandia dan sekutu NATO lainnya tentang masalah ini dan tantangan logistik yang ada. Tapi kami tidak yakin bahwa tawaran Polandia adalah sesuatu yang dapat diwujudkan,” ujar Kirby, dikutip dari TRT World, Rabu, 9 Maret 2022.
Polandia mengajukan seluruh jet tempur MiG-29 miliknya untuk dikirimkan ke Pangkalan Udara Ramstein Amerika Serikat (AS) di Jerman.
“Kami tidak melihat alasan substantif yang jelas untuk itu,” kata Kirby.
Apabila disetujui, tindakan Polandia dapat membuka jalan memasok pesawat tempur kepada pasukan Ukraina untuk menghadapi invasi Rusia.
Di tengah pertempuran dengan Rusia, Ukraina meminta dukungan berupa pemberian pesawat tempur kepada pasukan Kiev. Washington pun menelusuri tawaran Polandia yang mengajukan pemberian MiG-29 dan mendapatkan F-16 dari AS sebagai gantinya.
“Di waktu bersamaan, Polandia meminta Amerika Serikat untuk memberi kami pesawat bekas dengan kapabilitas operasional yang sama,” kata Kementerian Luar Negeri Polandia dalam pernyataannya.
Produksi F-16 sendiri terhambat, dan penerima pesawat itu selanjutnya adalah Taiwan, yang menghadapi ancaman baru dari Tiongkok serta merupakan wilayah yang memiliki dukungan dari kedua partai AS di Kongres.
Tapi, dalam pernyataannya, pemerintah Polandia sengaja meminta pesawat-pesawat “bekas”. Penekanan ini memungkinkan Biden untuk mengatasi tentangan Kongres karena membuat Taiwan menunggu jatah F-16 mereka.
Pemerintah Polandia mengajak pihak-pihak lain yang juga memiliki MiG-29 untuk turut menyusul langkahnya.
Di hari yang sama, Wakil Menteri Luar Negeri AS Victoria Nuland mengatakan, “Sepengetahuan saya, tidak ada pra-konsultasi sebelumnya dengan kami terkait rencana mereka untuk memberikan pesawat-pesawat ini kepada kami.”
Negara-negara NATO bekas Uni Soviet, Bulgaria dan Slovakia, juga memiliki sejumlah pesawat tempur buatan Soviet dalam angkatan udaranya.
Penyerahan pesawat tempur Polandia dapat mendorong negara-negara barat untuk bertindak lebih dalam menghalangi aksi Rusia.
Secara militer, langkah pemberian pesawat tempur tersebut tidak akan berdampak signifikan. Pasalnya, jumlah MiG-29 cenderung sedikit dan kurang canggih dibandingkan pesawat-pesawat Rusia.
Langkah itu juga akan melemahkan angkatan udara Polandia di tengah meningkatnya ketegangan di Eropa Timur.
Rusia telah mengeluarkan peringatan bahwa pemberian dukungan bagi angkatan udara Ukraina akan dipandang Moskow sebagai partisipasi dalam konflik, dan akan memicu reaksi Rusia.
Niat memberikan pesawat tempur bagi Ukraina sangatlah rumit, sebab NATO ataupun Uni Eropa (EU) tidak ingin secara langsung terlihat terlibat dalam hal itu. AS sendiri tidak berencana memberikan pesawat kepada Ukraina.
Untuk mempertahankan posisi di mana NATO dan EU tidak turut serta secara langsung dalam konflik Ukraina, para pejabat AS dan Polandia mempertimbangkan beberapa opsi. Salah satunya adalah “donasi” MiG milik Polandia kepada AS, sebagaimana dinyatakan Polandia pada Selasa lalu.
Dalam satu skenario yang diajukan, Polandia akan mengirimkan sejumlah jet tempur ke pangkalan militer AS di Jerman, di mana pesawat-pesawat itu akan dicat ulang, lalu diterbangkan ke negara yang bukan bagian dari NATO atau EU. Kemudian, pilot Ukraina akan datang untuk menerbangkan pesawat tersebut ke negaranya.
Tidak ada negara yang secara terbuka dinyatakan sebagai titik transit dalam rencana itu. Namun, Kosovo, negara non-NATO dan non-EU yang memiliki hubungan baik dengan AS, beberapa kali disebut sebagai salah satu negara yang mungkin berperan jadi perantara.
Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace, juga pada hari Selasa, menyatakan bahwa negaranya akan mendukung Polandia jika benar-benar menyerahkan jet mereka. Wallace menyebut pihaknya mengetahui langkah itu berpotensi mengakibatkan “konsekuensi langsung”.
“Jadi kami akan melindungi Polandia, kami akan membantu mereka dengan apapun yang mereka butuhkan,” ucap Wallace.
Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki mengatakan segala keputusan tentang mengirimkan senjata harus dibuat dengan kesepakatan NATO.
"Inilah mengapa kami dapat memberikan semua armada jet tempur kami ke Ramstein, tetapi kami tidak siap untuk melakukan tindakan apapun sendiri karena kami bukan bagian dari perang ini," katanya. (Kaylina Ivani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id