"Saya yakin pilihannya sekarang adalah antara negara yang direformasi dan negara yang gagal," ucap Brown lewat opini di surat kabar Daily Telegraph.
"Termasuk Skotlandia, di mana ketidakpuasan begitu dalam sehingga mengancam akhir Kerajaan Inggris," imbuhnya dilansir dari Malay Mail, Senin, 25 Januari 2021.
Krisis Brexit lima selama lima tahun terakhir, ditambah dengan pandemi virus korona (covid-19) dianggap melemahkan obligasi yang mengikat Inggris, Wales, Skotlandia, dan Irlandia Utara.
Baca juga: Hubungi PM Inggris, Biden Diskusikan Covid-19 dan Perubahan Iklim
Brown menambahkan jika Perdana Menteri Boris Johnson harus melakukan reformasi cara pemerintahan Inggris.
"Terpukul karena covid-19, terancam oleh nasionalisme, dan tidak pasti apa yang dijanjikan 'Global Britain' pasca Brexit," ungkap Brown.
"Inggris harus segera menemukan kembali apa yang menyatukannya dan memilah apa yang membuat kita terpisah," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News