Mantan Presiden AS Donald Trump akan hadapi sidang pemakzulan. Foto: AFP
Mantan Presiden AS Donald Trump akan hadapi sidang pemakzulan. Foto: AFP

Trump Tunjuk Kuasa Hukum Baru untuk Sidang Pemakzulan

Marcheilla Ariesta • 22 Januari 2021 16:25
Florida: Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menyewa seorang kuasa hukum baru untuk mewakilinya dalam sidang pemakzulan di Senat. Trump menunjuk Butch Bowers menjadi kuasa hukumnya dalam sidang pemakzulan di Senat.
 
Bowers ditunjuk sebagai kuasa hukum melalui rekomendasi Senator Republik sekaligus sekutu dekat Trump, Lindsey Graham.
 
Baca: Senator Republik Minta Sidang Pemakzulan Donald Trump Ditunda.

Dilansir dari Malay Mail, Jumat, 22 Januari 2021, Bowers tidak segera menjawab komentar tersebut.
 
Pada 13 Januari lalu, Dewan Perwakilan AS mengusulkan supaya Trump dimakzulkan. Menurut mereka, Trump menyalahgunakan kekuasaannya karena pidatonya memicu kerusuhan yang dilakukan pendukungnya di Gedung Kongres.
 
Insiden itu terjadi saat Kongres tengah mengesahkan hasil pemilihan presiden 2020, dan mengesahkan Joe Biden sebagai pemenangnya.
 
Sebanyak lima orang tewas, termasuk seorang polisi, dalam penyerbuan di Gedung Capitol.
 
Saat itu Trump mengatakan kepada pendukungnya bahwa ada indikasi kecurangan dalam pemilu dan suara untuknya dicuri oleh kubu Biden. Sampai saat ini tuduhan Trump itu tidak bisa dibuktikan.
 
Pengacara senior, Rudy Giuliani, sempat digadang-gadang akan menjadi kuasa hukum Trump dalam sidang pemakzulan. Namun, dia membantah kabar itu.
 

 
Sementara itu, Senator Republik lainnya meminta agar persidangan pemakzulan Trump ditunda hingga awal Februari.
 
Proposal tersebut muncul ketika pimpinan mayoritas Senat Partai Republik dan Senator Chuck Schumer, Demokrat dari New York dan pemimpin mayoritas yang akan datang, melakukan tawar-menawar secara pribadi di belakang layar mengenai waktu dan struktur persidangan.
 
Meski demikian, Ketua DPR AS, Nancy Pelosi kukuh untuk melakukan persidangan pemakzulan ini. Namun, Pelosi tidak akan menunjukkan tanggal yang jelas untuk mengajukan tuntutan, selain mengatakan DPR akan melakukannya "segera."
 
“Saya tidak berpikir itu sangat menyatukan untuk mengatakan 'Mari kita lupakan saja dan lanjutkan,'” kata Pelosi kepada wartawan di Capitol, seperti dikutip The New York Times.
 
“Hanya karena dia sekarang telah pergi, Anda tidak berkata kepada seorang presiden, 'Lakukan apapun yang Anda inginkan di bulan-bulan terakhir pemerintahan Anda, Anda akan mendapatkan kartu bebas keluar dari penjara’,” tutur Pelosi.
 
“Banyak pihak yang berpikir kita harus berbuat baik-baik, dan lupa bahwa ada yang meninggal di sini (Gedung Capitol) pada 6 Januari, bahwa dia berusaha merusak pemilihan kita, merusak demokrasi kita, untuk mencemarkan Konstitusi kita,” pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan