Ia menyerukan agar sejumlah suara dalam pilpres Peru kali ini dianulir karena dinilai melanggar aturan.
"Jika juri (elektoral) menganalisis suara bermasalah ini, maka hasil pilpres bisa berbalik," kata Fujimori kepada para pendukungnya yang datang dengan membawa bendera nasional.
"Saya adalah orang yang tidak akan pernah menyerah," sambungnya, dilansir dari laman Al Jazeera pada Minggu, 13 Juni 2021.
Castillo, seorang anggota dari partai sayap kiri Free Peru, selangkah lagi menuju kemenangan dengan keunggulan sekitar 50 ribu suara dari Fujimori. Penghitungan suara tetap berlanjut dan nyaris mencapai fase akhir di tengah tuduhan tak berdasar dari Fujimori.
Baca: Keiko Fujimori Unggul Tipis dalam Exit Poll Pilpres Peru
Saat ini, suara tersisa yang belum dihitung berkisar 16 ribu. Jika semuanya selesai dihitung, Castillo yang berprofesi sebagai guru sekolah dasar itu kemungkinan besar akan keluar sebagai pemenang.
Fujimori, yang berisiko menjalani persidangan kasus korupsi jika kalah dalam pilpres, semakin gencar melontarkan tuduhan kecurangan sepanjang pekan ini. Kandidat sayap kanan itu menuduh para pendukung Castillo telah mencuri suara di area-area pedesaan.
Ia pun meminta badan elektoral Peru untuk menganulir sekitar 200 ribu suara yang sudah dihitung. Mayoritas permintaan anulir suara disampaikan setelah batas waktu gugatan, yang artinya kemungkinan besar tidak akan ditanggapi.
Sejumlah pengawas internasional menegaskan bahwa sejauh ini tidak ada bukti kecurangan dalam pilpres Peru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News