"Secara khusus, Presiden Majelis Umum PBB menyampaikan apresiasi terhadap peran Indonesia dalam berbagai isu multilateral, khususnya Palestina," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam jumpa pers virtual, Jumat, 21 Mei 2021.
Retno menambahkan, Presiden MU PBB menegaskan arti penting organisasi tersebut untuk dapat menjawab harapan publik dalam menyelesaikan masalah di Palestina.
Saat ini, kepemimpinan MU PBB dipegang oleh Turki. Dalam pertemuan tersebut, Retno menyampaikan harapan agar SMU PBB dapat mengirim pesan kuat untuk segera diakhirinya kekerasan di Palestina.
Baca juga: Menlu: Setelah Gencatan Senjata, Israel Harus Hentikan Pendudukan Palestina
"Saya juga menyampaikan tiga hal kunci yang saya sampaikan di hadapan Majelis Umum, yaitu penghentian kekerasan dan dilakukannya gencatan senjata, memastikan akses kemanusiaan dan perlindungan rakyat sipil, dan dimulainya kembali proses negosiasi multilateral yang kredibel.
Israel dan Hamas telah melakukan gencatan senjata setelah bertempur selama 11 hari di Gaza. Namun, masih ada pekerjaan rumah untuk mengatasi kasus ini kembali terjadi, yakni menghentikan pendudukan Israel di tanah Palestina.
"Setelah gencatan senjata dilakukan harus diberikan tekanan agar negosiasi segera dilakukan untuk mengakhiri isu mendasarnya, yaitu pengakhiran pendudukan," kata Retno.
Retno mengatakan hal tersebut menjadi kesepakatan yang harus segera ditindaklanjuti oleh para menteri luar negeri yang hadir di pertemuan Sidang Umum PBB mengenai Palestina, Kamis, 20 Mei 2021 di Markas PBB New York.
"Jika core issue (isu dasar) tidak dapat diselesaikan, para Menlu yakin bahwa situasi serupa akan terulang lagi dan terus begitu," seru Retno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News