Menlu Amerika Serikat Antony Blinken kembali kunjungi Timur Tengah, bahas upaya gencatan senjata di Gaza. (AFP)
Menlu Amerika Serikat Antony Blinken kembali kunjungi Timur Tengah, bahas upaya gencatan senjata di Gaza. (AFP)

Menlu AS Balik Lagi ke Timur Tengah, Bahas Upaya Gencatan Senjata

Marcheilla Ariesta • 05 Februari 2024 09:10
Washington: Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken kembali melakukan perjalanan ke Timur Tengah. Lawatannya kali ini sebagai upaya AS mengajukan proposal untuk menghentikan konflik di Gaza dengan imbalan pembebasan sandera.
 
Perjalanan kelima Blinken ke wilayah tersebut sejak serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel terjadi beberapa hari setelah Amerika Serikat melakukan serangan balasan terhadap sasaran-sasaran yang terkait dengan Iran di Irak dan Suriah. Hal ini jadi eskalasi baru dari konflik yang awalnya 'ingin dihindari' Presiden Joe Biden.
 
Kunjungan ini juga dilakukan ketika pemerintahan Biden secara bertahap menunjukkan rasa frustrasi yang lebih besar terhadap Israel, dengan sanksi yang dijatuhkan pada para pemukim ekstremis, meskipun Amerika Serikat telah mengabaikan seruan internasional terhadap Israel untuk mengakhiri kampanye militernya.

Proposal yang sedang dibahas – yang dirancang dalam pembicaraan seminggu yang lalu di Paris yang melibatkan kepala CIA dan pejabat Israel, Qatar dan Mesir – akan menghentikan pertempuran selama enam minggu pertama ketika Hamas membebaskan sandera yang ditangkap pada 7 Oktober dengan imbalan tahanan Palestina, menurut sebuah laporan sumber Hamas.
 
Blinken dalam perjalanannya akan mengunjungi Israel serta Mesir dan Qatar, perantara utama Hamas yang menguasai Jalur Gaza dan memiliki kantor di Doha.
 
Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional Biden, mengakui adanya perdebatan di Israel. Namun, ia menuturkan, sehubungan dengan kesepakatan tersebut, bahwa “saat ini kendali ada di tangan Hamas.”
 
Sullivan, berbicara kepada Face the Nation di CBS, mengatakan Blinken akan menekan Israel untuk mengizinkan lebih banyak makanan, air, obat-obatan dan tempat berlindung di Gaza, yang telah hancur akibat pemboman selama hampir empat bulan.
 
“Ini akan menjadi prioritas utamanya ketika dia melihat pemerintah Israel – bahwa kebutuhan rakyat Palestina adalah sesuatu yang akan menjadi prioritas utama dalam pendekatan AS,” kata Sullivan, dikutip dari Malay Mail, Senin, 5 Februari 2024.
 
Berbagai negara dan kelompok bantuan telah memperingatkan risiko kelaparan di Gaza dengan kekurangan makanan dan air minum akibat kampanye Israel.
 
Blinken diperkirakan akan memulai perjalanannya hari ini di Arab Saudi, yang sebelum serangan 7 Oktober telah mempertimbangkan langkah-langkah untuk menjalin hubungan dengan Israel, sebuah langkah yang berpotensi bersejarah bagi negara yang merupakan penjaga dua situs paling suci umat Islam tersebut.
 
Baca juga: Blinken: Situasi Timur Tengah Saat Ini Paling Berbahaya Sejak 1973
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan